Senin, 24 September 2018

Perkembangan KEK & Potensi Wisata Religi di Singosari

Rekan-rekan” Forum Kelompok Informasi  Masyarakat Singosari beberapa hari yang lalu  mengunjungi Gus IM ( Imron Rosyadi) yang baru saja pulang dari Makkah usai menjalani ibadah Haji, di kediamannya yang bertempat di Jl. Kramat, Pagentan Kemarin ada  informasi yang kami anggap menarik untuk disimak.
      Kami memperoleh bebepara informasi  berkenaan dengan wilayah Singosari. Mulai Sejarah, perkembangan rencana  Singosari yang akan segera menjadi KEK ( Kawasan Ekonomi Khusus )  hingga potensi tempat wisata religi di daerah Bungkuk .

Kawasan Ekonomi Khusus
      “Singosari yang sudah di promosikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus mulai tahun lalu , sejauh ini sudah di tanda tangani oleh Presiden Joko Wi. Ketika Bu Khofifah ( Gubernur baru terpilih JATIM) berkunjung ke sini, saya lewat istri saya menyampaikan kepada beliau untuk mengaktifkan peranan masyarakat di wilayah Singosari pada saat KEK nanti mulai aktif. Jangan sampai warga Singosari hanya sebagai penonton saja,tapi mereka juga harus bisa aktif dan bisa meningkatkan perekonomian  keluarganya”, Terang Gus Im
       Jika kita amati, di beberapa ruas jalan utama sudah mulai dilakukan pelebaran Jalan, misalnya di Klampok dan Langlang . di beberapa titik juga sudah mulai terpasang papan papan keterangan arah jalan dan tempat wisata. Untuk yang ini kami belum melakukan konfirmasi ke pihak-pihak terkait.

Sejarah Tugu berbentuk Obor di Depan Pujisari .


Sebagaimana tertulis dalam  arsip pergerakan di Jawa Timur, Singosari menyimpan sejarah
 – “ Pada masa itu, laskar Sabilillah berkoordinasi dengan laskar Hizbullah yang memiliki tujuan yang sama untuk merebut kemerdekaan. Peranan dari kedua laskar ini sangat penting dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan terutama ketika meletus perlawanan di Surabaya pada november 1945. Dalam pertempuran tersebut, KH Masjkur dengan gigih berjuang dan menjadi komandan dari berbagai laskar untuk mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.  Selain sebagai panglima laskar, KH Masjkur juga sempat menyandang sebuah jabatan yang cukup tinggi di pemerintahan. Dia sempat empat kali menjadi Menteri Agama secara berturut-turut pada Kabinet Amir Syarifuddin (1947), Kabinet Presidenssil Moh. Hatta (1948), Kabinet VII Negara RI, Kabinet Darurat dan Komisariat PDRI (1949), Kabinet Hatta (1949) dan Kabinet Peralihan RI. – “ Merdeka.com
     Diperkirakan, dalam peristiwa heorik itu Singosari menjadi Meeting point  para pejuang laskar jihad dari Malang Raya dan sekitarnya.

Dari beberapa informasi dari orang-orang tua mereka juga memberikan masukan. di lokasi itu pula kemungkinan terjadi pada saat pecahnya peristiwa Malang Bumi Hangus yang notabene buntut dari kejadian aksi Agresi Militer Belanda

    “Di situ dulu adalah merupakan tempat terjadinya  para pejuang kemerdekaan yang  berperang melawan Belanda . Mereka , para pejuang dari golongan santri yang ada di wilayah Malang Raya dan sekitarnya “, Terang Gus Im.

    “Banyak para pejuang yang gugur di sekitar lokasi itu. Bahkan Konon, Kiyai Hasyim Asy’ari  sempat terkejut karena pecahnya perang di Singosari sebelum akhirnya beliau wafat “, lanjut Gus Im.
     KH. Hasyim Asy’ari yang kita kenal sebagai Tokoh pendiri NU ternyata pernah mengunjungi pondok Bungkuk Singosari  dimasa- masa pergerakan. “Dari keterangan Santri di Pondok Bungkuk ,Dulu Saat Mbah  Kyai Thohir masih hidup, sudah dua kali KH Hasyim Asy’ari berkunjung ke sini untuk silaturrahmi. Mungkin ini ada hubungannya dengan silaturrahmi antar Kyai Torikot”, Lanjut Gus Im yang saat ini menjadi Peneliti Senior di Wahid Foundation.


Bungkuk sebagai Potensi Wisata Religi

Di akhir perbincangan, Gus Im mengutarakan idenya untuk mengusulkan kawasan Bungkuk sebagai tempat Wisata Religi. “ Saya punya angan-angan bahwa di Bungkuk ini bisa saja menjadi tempat wisata Religi seperti di daerah Ampel, Surabaya, karena sudah banyak sekali para peziarah yang berdatangan dengan memakai kendaraan Bus. Jika Memang Singosari ini dicanangkan sebagai Kota Santri, tentunya kita harus bisa memberikan tempat khusus yang bisa dijadikan tempat percontohan. Dan Bungkuk adalah lokasi yang paling tepat “, ungkapnya.

Selama ini memang kita ketahui Bungkuk, selain menjadi pondok pesantren yang paling tua di Malang, disana pula ada 2 makam tokoh  besar yakni, Mbah Kyai Thohir ( Tokoh Pendiri )  dan KH Masykur ( Menteri Agama RI Pertama)


Senin, 06 Agustus 2018

Angin pasat tenggara dari Australia, Penyebab Suhu di Pulau Jawa dingin

      Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan suhu dingin  akan melanda Kota Bandung dan sekitarnya selama beberapa hari ke depan

       Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin, Sabtu, mengatakan, dari pantauan alat pengukur suhu udara di Stasiun Geofisika Bandung pada tanggal 4 Agustus 2018 tercatat suhu minimum hingga mencapai 16,2 derajat celsius.
        Menurut Iid, hal ini masih merupakan pengaruh musim dingin di Australia terutama kondisi suhu dingin di Australia bagian barat yang diprakirakan suhu udara minimumnya hingga dua hari kedepan mencapai 5 hingga 6 derajat.
         Pola prakiraan angin pada ketinggian satu km di atas permukaan laut yang umumnya pada periode musim kemarau adalah angin pasat tenggara dari arah Benua Australia, terutama massa udara yg membawa udara dingin dari Australia bagian barat.
"Sehingga prakiraan pola angin ini berkontribusi juga terhadap penjalaran dan penurunan suhu udara di wilayah Bandung dan sekitarnya," katanya.
         Adanya gangguan regional di Samudera Pasifik bagian barat berupa adanya badai "SHANSHAN" yang menyebabkan kondisi angin relatif kencang dalam beberapa hari kedepan dengan kecepatan berkisar antara 36-50 km/jam.
      Pantas saja di wilayah Jawa Timur , termasuk di Malang Raya juga ikut merasakan dampaknya
Dari status di sosmed, kami mendapatkan laporan penurunan suhu di Singosari hingga mencapai titik 13 derajat. tentunya ini kurang bagus untuk kondisi badan yang kurang fit
        Oleh karena itu, kata dia, dengan kondisi angin yang relatif kencang ini perlu diwaspadai untuk info cuaca daratan terhadap potensi pohon tumbang ataupun objek-objek tertentu yang mudah roboh atau patah.
        Selama periode musim kemarau dengan puncaknya terjadi pada bulan Agustus September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering.

"Maka diimbau juga kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi badan supaya tetap fit salah satunya dengan berpergian keluar rumah selalu mengenakan baju hangat atau jaket, mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran," pungkasnya.


Jumat, 03 Agustus 2018

Polsek Singosari berhasil mengungkap komplotan maling motor



 Unit Reskrim Polsek Singosari berhasil mengungkap komplotan maling motor yang selama ini meresahkan masyarakat Kecamatan Singosari. Pelakunya lima orang, semuanya masih remaja. Kemarin, polisi membeber pelaku beserta barang bukti kejahatannya.
Kelima pelakunya adalah AP alias Sule, 18,  MS alias Yayan, 18, ZMR, 19, Abdul Majid Jakaria, 21, serta AJ alias Suep, 19. Semuanya adalah warga Dusun Jenggolo, Desa Sentul, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Dari kelima pelaku tersebut, Sule, diketahui sebagai pemimpin komplotan curanmor. Pria bertubuh mungil ini, otak aksi pencurian motor. Sedangkan Suep, tercatat masih berstatus sebagai pelajar kelas XII SMA. Sementara pelaku lainnya, adalah pengangguran.
“Semua pelakunya masih remaja. Namun mereka ini, jaringan curanmor yang selama ini kami buru. Bahkan, selama ini tercatat sudah 16 kali mencuri motor,” ungkap Kapolsek Singosari, Kompol Untung Bagyo Riyanto.
Menurut Untung, dari kelima pelaku tersebut, Sule, yang kali pertama tertangkap. Ia dibekuk usai tertangkap tangan warga mencuri sepeda motor Yamaha Vega N-5233-LE, di Jalan Raya Karanglo, Desa Banjararum, Singosari, milik Mukromin, warga Desa Baturetno, Singosari.
Motor dicuri saat diparkir di dekat Gereja, pada awal pekan lalu. Ketika ketahuan, ia tidak bisa kabur. Sementara empat pelaku lainnya, memilih kabur.
“Dari penangkapan tersebut, akhirnya kami kembangkan ke pelaku lainnya. Hasilnya, empat kawanannya berhasil kami tangkap di rumahnya masing-masing di Sidoarjo,” jelas Untung.
Selain menangkap empat pelaku lainnya, polisi juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti hasil kejahatan. Diantaranya, sepeda motor Yamaha Vega N-5233-LE, satu Honda Beat W-5401-LE, satu Yamaha Vega ZR W-6019-HZ, sebuah kunci T, dua bungkus pil koplo dobel L serta beberapa barang bukti lainnya.
“Dalam pemeriksaan, mereka mengaku beraksi selalu bersama-sama. Selama ini ada 16 TKP pencurian motor di wilayah Singosari yang sudah diakui. Kami masih akan terus mengembangkan kasusnya,” terang mantan Kapolsek Gondanglegi ini.
Sementara itu, usai merilis hasil ungkap kasus curanmor ini, Kapolsek Singosari langsung menyerahkan motor Yamaha Vega N-5233-LE kepada Mukromin, selaku pemiliknya. Penyerahan barang bukti tersebut gratis tanpa dimintai biaya. 
“Saya sangat berterima kasih, karena motor saya bisa kembali. Untuk pelakunya, supaya dijerat sesuai prosedur,” tutur Mukromin, usai menerima motornya kembali. (agp/jon)





Kamis, 26 April 2018

Curi Mesin Penanam Jagung, Tiga Orang Satpam diringkus

Malang, Media Suara Nasional - Tiga orang satpam laki-laki yang berinisial MS, 49 tahun, seorang warga Blimbing, Malang, Sp, 49 tahun, warga Dusun Plambesan, Tunjungtirto, Singosari dan AW, 32 tahun, warga Wagir, Malang, diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Singosari dan Unit IK Polres Malang.

        Penangkapan dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 April 2018, sekitar pukul 03.30 wib ketika mereka sedang bertugas jaga di tempat mereka bekerja yaitu di PT. Bintang Lima Wijaya Jl.PerusahaanNo.29 Karanglo, Tunjungtirto, Singosari.

         Penangkapan ini merupakan tindak lanjut atas laporan kehilangan yang diduga pencurian oleh pihak manajemen perusahaan tersebut pada hari Senin, tanggal 23 April 2018.
        Sehingga tak menunggu waktu lama ketiganya pun diringkus dan diamankan di kantor Polsek Singosari.Dihadapan polisi, ketiga satpam itu mengakui telah melakukan pencurian dengan cara menduplikat kunci gudang perusahaan.
          Hingga berita ini diturunkan, para pelaku tersebut masih mendekam di tahanan Polsek Singosari guna menjalani proses hukum selanjutnya, sedangkan barang bukti berupa 13 Unit Mesin Sinder penanam jagung, 7 unit tangki elektrik penyemprot padi, 5 unit anak kunci palsu, 1 Unit mobil Suzuki Katana N 621.GX, 1 Unit sepeda motor Yamaha N. Max N 5179 AAR serta uang tunai sebesar 6 juta Rupiah hingga kini juga masih diamankan oleh pihak kepolisian
      Kapolsek Singosari Kompol Untung Bagyo menuturkan dari hasil penyelidikan anggota kami mengarah pada pelaku, setelah anggota kami mengumpulkan informasi dan cukup bukti maka ketiga pelaku kami amankan.ujar
      Atas perbuatan tersangka kami jerat dengan pasal 363 KUHP atas tindak pencurian yang dilakukan, ancaman pidana maksimal 7 tahun. (IL)

pelayanan Administrasi kependudukan sabtu, 28 April 2018

ada informasi dari kelurahan Candirenggo. mengenai pelayanan Administrasi kependudukan dengan formulir terlampir yang sudah di bagikan ke masing" perangkat RT/RW . Untuk wilayah lain, kami belum tahu. Sabtu 28 Aprl 2018 jam 08.00 kepengurusan surat yang bisa dilayani:
1.Pengajuan e-KTP
2. Pengajuan KK
3. Akte kelahiran
4 Akte kematian
5. Perekaman data biometrik

       Beberapa penduduk terlihat masih membawa formulir pengajuan e-KTP yang baru dikarenakan E-Ktp nya sudah habis masa berlakunya. Padahal, e-KTP yang ada 'habis masa berlaku'nya yang dicetak sebelum tahun 2013, tak perlu diaktivasi atau diperpanjang lagi. Mengacu pada Pasal 101 huruf c UU nomor 24 tahun 2013 tentang Adminduk, e-KTP yang diterbitkan sebelum 2013 pun ditetapkan berlaku seumur hidup.
     "Besok itu, khusus untuk warga yang belum memiliki e-KTP , untuk warga yang sudah memiliki E Ktp dan masa berlakunya habis, tidak usah mengajukan e-KTP lagi.", terang Camat Singosari, Eko Margianto.


Rabu, 25 April 2018

Tentang masa Berlaku E-KTP

      Ada informasi penting tentang masa berlaku E-Ktp yang harus diketahui oleh Warga , Setelah meminta keterangan dari pihak Kecamatan Singosari, kamidiberikan copy-an surat Edaran yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri.
 

e-KTP yang ada 'habis masa berlaku'nya yang dicetak sebelum tahun 2013, tak perlu diaktivasi atau diperpanjang lagi. Mengacu pada Pasal 101 huruf c UU nomor 24 tahun 2013 tentang Adminduk, e-KTP yang diterbitkan sebelum 2013 pun ditetapkan berlaku seumur hidup.

   Sesuai pasal 101 huruf c, UU 24/2013 tentang Adminduk, menegaskan bahwa e-KTP yang sudah diterbitkan sebelum undang-undang ini ditetapkan berlaku seumur hidup.



Selasa, 03 April 2018

Pertandingan Sepak bola antar SSB

Mulai tgl 30 Maret ada festival pertandingan sepak bola anak dalam rangka HUT SSB ( Sekolah Sepak Bola )" Putra Sega Indonesia " yang bermarkas di Sekargadung , Desa Banjararum.
Dalam kegiatan latihannya, tiap hari Rabu dan jumat SSB Putra Sega latihan di lapangan cocacola, Mondoroko utara, hari minggu pagi latihan di Tumapel .
Bagi yg ingin mendaftar bisa hubungi pak Suwito, dg nomer WA panitia : 085607488833. (Pak Yanto)
Di Singosari sendiri sedikitnya ada 5 klub SSB yaitu :
Stimara (Armed)
Hunter (Tumapel)
Armada ( Sumberawan)
Putra Sega ( Mondoroko)
Putra Arga ( Tejosari )
(Kalau masih ada, tolong tambahkan :) )




Pertandingan Diikuti oleh 16 klub SSB dari Kabupaten dan kota Malang.
Berlangsung selama 3 hari.
Jumat 30 maret 16 tim U 12 tahun
Sabtu 31 maret 24 Tim U 10 tahun kebawah.
Minggu 1 April 8 Tim, pengumuman pemenang dan penutupan
Rata" para pemain masih duduk di bangku SD.
Dalam pertandingan kali ini yg paling dijagokan adalah dari Tim Putra Arema, dari Kota Malang .

Senin, 19 Maret 2018

Kapolsek Singosari Dan Tokoh Agama Deklarasi Anti Hoax





Kapolsek Singosari sedang memberi penyampaian ke jama'ah majlis ta'lim

Singosari, Media Suara Nasional-Jajaran Kepolisian Sektor Singosari melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan masyarakat dalam bentuk Deklarasi Anti Hoax dan Penyebaran Kebencian guna menciptakan Singosari yang aman dan damai.
"Deklarasi ini sekaligus dukungan terhadap Polri dalam penegakan hukum terhadap pelaku penyebar hoax. Deklarasi ini dilaksanakan di rumah Bapak Budi Rt.03 Rw. 06 Kel.Pagentan Kec. Singosari. Setelah usai pengajian majlis ta'lim Wonojati. Kamis, 15 Maret 2018 pkl. 19.45 Wib s.d 21.30 Wib
Selain itu, menurutnya hal ini merupakan aksi nyata kepedulian masyarakat atas banyaknya berita hoax yang belakangan dinilai meresahkan banyak pihak.Sehingga menginformasikan kepada masyarakat mengenai penggunaan media sosial secara positif.



"Tujuan dan harapan masyarakat paham dan mengerti serta tidak menjadi korban hoax dan pelaku penyebar hoax. Deklarasi ini telah dibacakan di hadapan para jama'ah majlis ta'lim dan para kyai

Kapolsek Singosari Kompol. Untung Bagyo Riyanto SH memaparkan bahwa beberapa poin yang dibacakan pada Deklarasi Anti Hoax dan Penyebaran Kebencian di antaranya sebagai berikut.
1. Kami mendukung Polri terhadap penangkapan pelaku hoax dari kelompok yang dapat memecah belah Persatuan dan Kesatuan bangsa.
2. Agar Polri mengusut tuntas terhadap aktor pelaku HOAX maupun yang lainnya agar Indonesia terselamatkan dari pertikaian horizontal karena munculnya adu domba penyebaran kebencian terhadap etnis maupun agama tertentu.
3. Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Sintang baik yang muslim maupun non muslim agar tidak mudah terprovokasi oleh isu isu hoax dan tidak mudah men-share berita hoax kepada orang lain.
4. Perjuangan para Kyai,  ulama untuk memerdekakan NKRI tidak mudah jangan sampai di pecah belah apalagi dengan adanya berita bohong ( HOAX)
5.  Peredaran gelap Narkoba gantinya penjajah Bangsa dan Negara  Indonesia harus Kita lawan Bersama sama dan perangi Peredaran Narkoba , Kita harus selamatkan , anak anak karena mereka pewaris dan  penerus  bangsa kita ini .
6. Menyampaikan masalah tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dimohon Tetap Bersatu , tidak ada saling bersinggungan walaupun kita beda dalam memilih tetap kita jaga Persatuan dan Kesatuan sertatempat tempat Ibadah tidak boleh untuk ajang kampanye.(IL)

Sumber :Media Suara Nasional

Jumat, 16 Maret 2018

Polsek Singosari Amankan Hari Raya Nyepi

Rahina Nyepi dumogi prasida kaanggen jalaran ngeret indria (Hari Nyepi semoga dapat dijadikan sarana menahan hawa nafsu)

     Dalam rangka terciptanya arus lalu lintas yang kondusif dan menghindari kemacetan jumat, 16 Maret 2018 sekitar pkl 09.00 s/d 11.15 wib personil Polsek Singosari melaksanakan pengamanan upacara Sembayang MECARU di candi Kendedes Jl. Tumapel kel.Candirenggo kec.Singosari oleh umat hindu di Kec. Singosari dan Kec. Lawang dan berkumpul di Candi Kendedes Singosari. Perayaan Hari Raya Nyepi Th Baru Saka 1940 kali ini mengusung Thema " MELALUI CATUR BRATA PENYEPIAN KITA TINGKATKAN SOLIDARITAS SEBAGAI PEREKAT KEBERAGAMAN DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI " Bahwa Upacara Mecaru ini dilaksanakan serentak oleh umat Hindu yg dikandung maksud untuk memperbaiki diri untuk lebih baik dari pada tahun sebelumnya.
           Dalam acara perayaan Nyepi dihadiri oleh sekitar 150 orang lebih antara lain NYOMAN ( Penanggung jawab), GUPTA ( pendeta / pemimpin Ibadah), Sekcam Singosari ( AGUS NURAJI , S.Sos, MAP), Kapolsek Singosari ( Kompol UNTUNG BR), Danramil Singosari (Kapten Arm.ABDUL KODIR), Lurah Candirenggo ( Ibu MARIYATI), Ketua PHDI Singosari ( BAGUS SUKARNO), Forum Beda Tapi Mesra. Menurut Danramil Singosari Kapten Arm.Adul Kodir dalam sambutanya mengucapkan Selamat Merayakan Hari Raya Nyepi Th Baru Saka 1940 kepada umat Hindu yang hadir dan semoga bisa memaknai Hari Raya Nyepi dengan tetap menjalin rasa Persatuan dan Kesatuan NKRI.



https://www.facebook.com/nthe.bas/videos/10208893176446849/
Hendaknya umat Hindu harapnya yang ada di Singosari ini bisa bersatu serta menjalin kerjasama dengan umat lainnya guna terjalin rasa persatuan demi utuhnya NKRI.

        Harapnya Bagus Setiyase Perwakilan umat Hindu mengucapkan banyak terima kasih kepada Muspika dan Forum Beda Tapi Mesra dan Lurah Candirenggo, serta instansi Purbakala yang telah mengijinkan melaksanakan upacara di Candi Singosari dan telah hadir di acara Upacara Mecaru ini.ujarnya Kapolsek Singosari Kompol.
  Untung Bagyo Riyanto.SH Kapolsek Singosari.

    Kompol Untung Bagyo Riyanto.SH Menuturkan bahwa Pengamanan dalam setiap kegiatan keagamaan ini merupakan agenda rutin yang kita lakukan, karena polisi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat," kata Kapolsek.
 Untuk itu lanjutnya Karena kegiatan tersebut menggunakan jalan umum sehingga Anggota Polsek Singosari melaksanakan Pengamanan dan juga Pengaturan Arus lalu lintas agar tidak menimbulkan kemacetan, dan menghimbau pengguna jalan agar memperlambat laju kendaraannya dan berhati-hati. Sehingga dapat berjalan aman dan lancar. Cetus (IL)MSN

Minggu, 11 Maret 2018

Belajar Sejarah Singosari

Pemberontakan Jayakatwang ke Singhasari  (1292)

Jayakatwang adalah bupati Gelanggelang (kini Madiun) yang pada tahun 1292 memberontak dan meruntuhkan Kerajaan Singhasari. Ia kemudian membangun kembali Kerajaan Kadiri, namun hanya bertahan sampai tahun 1293.


Silsilah Jayakatwang
    Jayakatwang juga sering kali disebut dengan nama Jayakatong, Aji Katong, atau Jayakatyeng. Dalam berita Cina ia disebut Ha-ji-ka-tang.
    Nagarakretagama dan Kidung Harsawijaya menyebutkan Jayakatwang adalah keturunan Kertajaya raja terakhir Kadiri. Dikisahkan pada tahun 1222 Ken Arok mengalahkan Kertajaya. Sejak itu Kadiri menjadi bawahan Singhasari di mana sebagai bupatinya adalah Jayasabha putra Kertajaya. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang bernama Sastrajaya. Pada tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranya, yaitu Jayakatwang.
    Mungkin Sastrajaya menikah dengan saudara perempuan Wisnuwardhana, karena dalam prasasti Mula Malurung Jayakatwang disebut sebagai keponakan Seminingrat (nama lain Wisnuwardhana). Prasasti itu juga menyebutkan nama istri Jayakatwang adalah Turukbali putri Seminingrat. Dari prasasti Kudadu diketahui Jayakatwang memiliki putra bernama Ardharaja, yang menjadi menantu Kertanagara.

Jadi, hubungan antara Jayakatwang dengan Kertanagara adalah sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan. Tentunya ini mengingatkan kita pada perang saudara dalam kisah Mahabharata

Negeri yang Dipimpin Jayakatwang
      Nagarakretagama, Pararaton, Kidung Harsawijaya, dan Kidung Panji Wijayakrama menyebut Jayakatwang adalah raja bawahan di Kadiri yang memberontak terhadap Kertanagara di Singhasari. Naskah prasasti Kudadu dan prasasti Penanggungan menyebut Jayakatwang pada saat memberontak masih menjabat sebagai bupati Gelang-Gelang . Setelah Singhasari runtuh, baru kemudian ia menjadi raja di Kadiri.
      Sempat muncul pendapat bahwa Gelang-Gelang merupakan nama lain dari Kadiri. Namun gagasan tersebut digugurkan oleh naskah prasasti Mula Malurung (1255). Dalam prasasti itu dinyatakan dengan tegas kalau Gelang-Gelang dan Kadiri adalah dua wilayah yang berbeda. Prasasti itu menyebutkan kalau saat itu Kadiri diperintah Kertanagara sebagai yuwaraja (raja muda), sedangkan Gelang-Gelang diperintah oleh Turukbali dan Jayakatwang.
Lagi pula lokasi Kadiri berada di daerah Kediri, sedangkan Gelang-Gelang ada di daerah Madiun. Kedua kota tersebut terpaut jarak puluhan kilometer.

Pemberontakan Jayakatwang
       Pararaton dan Kidung Harsawijaya menceritakan Jayakatwang menyimpan dendam karena leluhurnya (Kertajaya) dikalahkan Ken Arok pendiri Singhasari. Suatu hari ia menerima kedatangan Wirondaya putra Aria Wiraraja yang menyampaikan surat dari ayahnya, berisi anjuran supaya Jayakatwang segera memberontak karena saat itu Singhasari sedang dalam keadaan kosong, ditinggal sebagian besar pasukannya ke luar Jawa. Adapun Aria Wiraraja adalah mantan pejabat Singhasari yang dimutasi ke Sumenep karena dianggap sebagai penentang politik Kertanagara.
       Jayakatwang melaksanakan saran Aria Wiraraja. Ia mengirim pasukan kecil yang dipimpin Jaran Guyang menyerbu Singhasari dari utara. Mendengar hal itu, Kertanagara segera mengirim pasukan untuk menghadapi yang dipimpin oleh menantunya, bernama Raden Wijaya. Pasukan Jaran Guyang berhasil dikalahkan. Namun sesungguhnya pasukan kecil ini hanya bersifat pancingan supaya pertahanan kota Singhasari kosong.
       Pasukan kedua Jayakatwang menyerang Singhasari dari arah selatan dipimpin oleh Patih Mahisa Mundarang. Dalam serangan tak terduga ini, Kertanagara tewas di dalam istananya.
Menurut prasasti Kudadu, Ardharaja putra Jayakatwang yang tinggal di Singhasari bersama istrinya, ikut serta dalam pasukan Raden Wijaya. Tentu saja ia berada dlam posisi sulit karena harus menghadapi pasukan ayahnya sendiri. Ketika mengetahui kekalahan Singhasari, Ardaraja berbalik meninggalkan Raden Wijaya dan memilih bergabung dengan pasukan Gelang-Gelang.
Kekalahan Jayakatwang
     Peristiwa kehancuran Singhasari terjadi tahun 1292. Jayakatwang lalu menjadi raja, dengan Kadiri sebagai pusat pemerintahannya. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi Hutan Tarik untuk dibuka menjadi kawasan wisata perburuan.
      Sesungguhnya Aria Wiraraja telah berbalik melawan Jayakatwang. Saat itu ia ganti membantu Raden Wijaya untuk merebut kembali takhta peninggalan mertuanya. Pada tahun 1293 pasukan Mongol datang untuk menghukum Kertanagara yang telah berani menyakiti utusan Kubilai Khan tahun 1289. Pasukan Mongol tersebut diterima Raden Wijaya di desanya yang bernama Majapahit. Raden Wijaya yang mengaku sebagai ahli waris Kertanagara bersedia menyerahkan diri kepada Kubilai Khan asalkan terlebih dahulu dibantu mengalahkan Jayakatwang.

        Berita Cina menyebutkan perang terjadi pada tanggal 20 Maret 1293. Gabungan pasukan Mongol dan Majapahit menggempur kota Kadiri sejak pagi hari. Sekitar 5000 orang Kadiri tewas menjadi korban. Akhirnya pada sore harinya, Jayakatwang menyerah dan ditawan di atas kapal Mongol.

       Dikisahkan kemudian pasukan Mongol ganti diserang balik oleh pihak Majapahit untuk diusir keluar dari tanah Jawa. Sebelum meninggalkan Jawa, pihak Mongol sempat menghukum mati Jayakatwang dan Ardharaja di atas kapal mereka.

        Menurut kitab Pararaton dan Kidung Panji Wijayakrama, Jayakatwang yang telah menyerah lalu ditawan di benteng pertahanan Mongol di Hujung Galuh. Menurut Pararaton dan Kidung Harsawijaya, ia meninggal di dalam tahanan penjara Hujung Galuh setelah menyelesaikan sebuah karya sastra berjudul Kidung Wukir Polaman.

    Referensi    
    Wikipedia
    Kerajaan Nusantara.com
    Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara.
    Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan(terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS.
    Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

Selasa, 13 Februari 2018

Lagu Singosari - by Stupid Band

     Lagu Singosari ini adalah sebuah gubaan lagu lama yang pernah di populerkan oleh Ipul Singo di era 80-an . Menceritakan tentang kejayaan Singosari yang bermula dari Cerita Ken Arok- Ken Dedes. - Serat Pararaton. Walaupun sampai sekarang belum ditemukan pasti.

Sensasi 'nDeso' di sekitar Sungai Kendedes

    Tempat wisata di Candirenggo selain Candi Singosari dan Pemandian Kendedes adalah Sungai yang ada di luar Pemandian Kendedes. Tiap hari disini selalu di kunjungi warga , baik warga Candirenggo maupun dari luar . Bagi anda yang masih merindukan suasana 'nDeso' , bisa menempuh perjalanan kesini dengan naik Dokar. 



   Yang menjadi daya tarik utama disini adalah air yang mengalir di Sungai masih jernih, karena Sumber mat air cukup banyak di sekitar Pemandian . Apalagi nuansanya masih cukup alami. Tidak banyak wilayah Desa/Kelurahan  yang memiliki tempat seperti ini .

Pinggiran sungai yang di bangun cukup kuat menjadikan tempat ini dipakai 'wisata Cuci-cuci' oleh para pengunjung. Mereka juga banyak yang mandi di Sungai ini     karena airnya yang masih jernih menjadi daya tarik tersendiri.
     Jika anda membawa sepeda motor, siapkan  uang  Rp 2000,- untuk parkir. setelah itu anda dan teman-teman bisa Mandi sepuasnya di alam terbuka dengan air sungai yang jernih .
    Beberapa pengunjung yang hobi memancing juga bisa membawa kail kesini. bisa memancing di kolam pemancingan , atau di sungainya.

    Disekitar Sungai Kendedes, nuansa  alami juga masih terlihat. di Sungai dekat bagian bawah jembatan terdapat tempat memandikan sapi2 oleh para penggarap sawah.
Beberapa binatang komunitas sawah juga kerap kali terlihat disini. seperti katak, ikan, kadal, kupu-kupu,belalang, bahkan ular air yang sempat tertangkap kamera kami.
   Jadi , jika anda tidak punya banyak waktu dan ingin liburan alami alternatif murah, disinilah tempatnya.

Parkir di Pemandian Kendedes berat diongkos

Warga netizen Singosari sempat digegerkan oleh biaya parkir di daerah Jalan Kendedes yang dinilai cukup mahal.


"Iki piye lur.....karcis parkir nang kendedes kog 10 ewu....padahal aq ora nang pemandiane....tp nang kali etane pemandian...saking ngeterno anak golek iwak jarene....??...parkir cedeke jembatan....padahal aq yo wong singosari....
Opo g kelarangen ta parkire....nyuwun pencerahan....opo g 5000 ae...", Tulis Kadir dalam postingannya di Grup Singosari.

      Beberapa foto karcis parkir juga turut diunggah oleh Netizen Singosari, tanggapan miringpun dlayangkan pada pihak pengelola parkir disana. Apalagi karcis tersebut memuat  Pemandian Kendedes  dan Karang Taruna RT 05 RW 06 sebagai pengelola.
     Nah, lhoo yaopo iki solusine....??

Makam Leluhur Warga Toyomarto Singosari Dilindas Alat Berat Pabrik Batako, Warga Bergolak

Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di tempat lain .Warga Desa Toyomarto,  geram terhadap ulah pengembang pabrik batako PT Jaya Etika Beton yang berdiri di Dusun Sumberawan. 
Permasalahannya, makam umum nenek moyang warga Desa Toyomarto dilindas dengan alat berat untuk dijadikan jalan poros oleh pengelola pabrik. Akibat terjangan alat berat itu, nisan-nisan makam nenek moyang warga setempat sepanjang 200 meter itu rata dengan tanah. Parahnya, penerjangan makam itu tanpa persetujuan warga sekitar.

Warga pun bergolak. Mereka berbondong-bondong memblokade jalan menuju pabrik pada pekan lalu.  Mereka memblokade dengan mengumpulkan tumpukan batang kayu dan batu sepanjang jalan menuju pabrik diatas makam. Maksud dan tujuan warga memblokade jalan agar tidak dilalui alat berat menuju pabrik, karena pabrik masih dalam proses pembangunan.
Sebelumnya, pada pekan lalu warga bersama Muspika Singosari melakukan rapat tentang pemberhentian izin pendirian pabrik yang belum lengkap.
Hingga saat ini permasalahan makam warga dijadikan jalan dan dilalui alat berat itu belum ada titik temu antara pengelola pabrik dan warga sekitar.
Pantauan MalangTIMES di lokasi, sore itu sekitar pukul 15.30 WIB kondisi pintu utama masuk makam Desa Toyomarto semakin lebar setelah diterjang alat berat milik pabrik batako.
"Awalnya sebelum pabrik batako ini dibangun , jalan masuk makam lebarnya hanya sekitar 2 meter. Sekarang malah lebih lebar 3,5 meteran," kata salah satu perwakilan warga Dusun Sumberawan, Rajianto saat mengantarkan MalangTIMES di lokasi pemakaman.
Lebih lanjut pria paruh baya ini menerangkan jalan masuk makam semakin lebar. Bahkan ada beberapa makam posisinya hampir terkena dampak pelebaran jalan akibat dilalui alat berat itu. Selain makam warga hampir terkena dampak pelebaran jalan, juga beberapa makam warga diratakan untuk dijadikan jalan poros menuju pabrik panjangnya sekitar 200 meteran.
"Tuntutan warga yaitu secepatnya pengembang pabrik segera mengembalikan patokan makam seperti semula, jangan dibiarkan sebagai jalan ke pabrik. Kalau kondisinya seperti ini warga pasti marah mas," ungkap pria tiga anak ini.
Dirinya menyampaikan kehadiran pabrik ini penuh kontroversi. Warga mempermasalahkan terkait dengan perizinan maupun teknis dalam proses pembangunannya. "Warga Desa Toyomarto sudah melakukan rapat koordinasi beberapa kali mas," ucap pria 56 tahun itu.
Rapat pertama Minggu 28 Januari warga rapat di Kantor Desa Toyomarto bersama Muspika Singosari. Rapat kedua 31 Januari dwngan lembaga tokoh agama tokoh masyarakat RT dan RW Toyomarto terkait permintaan masyarakat makam dikembalikan seperti semula. Sampai sekarang tidak ada penanganan sama sekali dari pihak terkait.
Sementara itu, dalam rapat 28 Januari lalu Camat Singosari, Eko Margianto menyampaikam permasalahan pembangunan pabrik batako di Dusun Sumberawan, Dusun Gelatik, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pihak PT Jaya Etika Beton harus menyelesaikan berkas perizinan tanah makam dan pendirian pabrik beton terlebih dahulu.
Eko mengatakan pabrik batako juga belum mengurus perizinan pendirian bangunan seperti izin HO, IMB, SIUP. "Perizinan itu harus diselesaikan dulu. Kalau tidak diselesaikan, maka akan ditutup oleh warga," kata dia.

Karena itu juga, sambung dia, untuk sementara ini pembangunan pabrik batako dihentikan terlebih dahulu sampai surat perizinan itu selesai," terangnya.
Setelah perizinan beres, pihak pemilik pabrik baru melaksanakan pembangunan. Masih menurut Eko, seharusnya pihak pengembang beserta jajarannya mengecek di lapangan dulu baru berkoordinasi dengan masyarakat sekitar.
-dari malangtimes.-

Sabtu, 10 Februari 2018

Koramil Singosari Berhasil Gagalkan Pelaku Curanmor, Satu Pelaku Masih Bocah

 Koramil 0818/26 Singosari berhasil menggagalkan pelaku pencurian kendaraan bermotor roda empat, di Asrama Koramil Singasari, Jalan Simpang Wijaya, Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kamis (8/2) malam.
Salah satu pelaku berinisial AF (15) warga Dusun Ngranggung, Desa Sukoharjo, Kecamatan Sleman, Yogyakarta, diamankan petugas.
Komandan Koramil (Danramil) 0818 /26 Singosari Kapten Arm. Abdul Kodir saat dihubungi menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap pelaku curanmor yang masih di bawah umur.
Awalnya, pelaku AF bersama ketiga temannya, sekitar pukul 22.30 WIB, berupaya melakukan pencurian mobil di rumah Bambang Sujatmiko (46) warga Jalan Anjasmoro, Desa Turirejo, Kecamatan Lawang yang diparkir di pinggir jalan Simpang Wijaya Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari (depan rumah Dinas Koramil Singosari).


 Pelaku saat berhasil di tangkap anggota Koramil Singosari. (Istimewa)
Pelaku saat berhasil di tangkap anggota Koramil Singosari. (Istimewa)
Kodir menjelaskan, bahwa mobil jenis Daihatsu Zebra bernomor polisi L 1346 VE ini milik Serda Bambang Sujatmiko yang merupakan anggota Koramil Tirtoyudo.
“Saat gerombolan maling kendaraan ini berusaha membawa lari mobil tersebut, ulah mereka diketahui oleh Safiah Wardah Kamila (istri dari Serda Bambang) yang sontak berteriak maling dan didengar anggota piket Koramil Singosari yaitu Serda Dewa dan Sertu Paiman, tak lama mereka langsung menangkap AF, saat itu sedang berada di dalam mobil yang hendak di jalankan,” jelas Kodir.
Akan tetapi, lanjut Qodir, tiga pelaku lain berhasil melarikan diri, sedangkan satu pelaku AF mengalami nasib sial karena tertangkap, dan AF pun diserahkan ke Mapolsek Singosari.

sbr : malangvoice

Minggu, 04 Februari 2018

Wisata Bukit Budugasu

    Bagi anda yang suka jalan" wisata di alam terbuka dengan track yang penuh tanntangan, bukit Budugasu adalah pilihan yang bagus. terletak di sebelah barat kebun teh Wonosari. Netizen sudah banyak yang berkunjung kesana, selfie" dan memviralkannya lewat medsos. Tempat itu memang menawarkan pesona keindahan pemandangan sejauh mata memandang.
     Begitu menaiki bukit tersebut, maka suasana khas pegunungan tampak hadir di depan mata Anda. Selain penampakan Gunung Arjuno yang begitu megah, hamparan padang sabana hijau bakal memanjakan penglihatan Anda. Ada pula hamparan kebun teh yang hijau di sebelah barat. Pemandangan di tempat ini saat malam hari pun cukup menawan, terutama di kala bulan purnama.
Meski masyarakat sekitar memberinya nama Bodog Asu, namun salah satu wisata anyar di Malang bagian utara ini memiliki banyak sebutan. Ada yang menyebut Budukasu, Buduk Asu, atau pun Budug Asu.
       Awalnya, Bukit Budug Asu yang baru-baru ini dikelola warga setempat tersebut hanya menjadi jujugan bagi kalangan motor crosser atau offroader sebagai jalur utama di kaki Gunung Arjuna. Namun, seiring waktu berjalan, karena makin banyaknya crosser dan offroader yang datang, kemudian menginspirasi warga setempat untuk membuat spot foto dan beberapa fasilitas lainnya. Alhasil, sekarang ini bukan hanya para penggemar olah raga outdoor race saja yang jadi pengunjung bukit itu, melainkan juga para pecinta fotografi, termasuk mereka yang doyan selfie.
       Bukit Budug Asu ini memiliki sebuah gardu pandang yang menjadi tempat wajib untuk melakukan sesi foto. Uniknya, gardu pandang tersebut berbentuk kepala srigala yang menjadi ikon tempat ini. Selain itu terdapat pula fasilitas toilet bagi pengunjung yang membutuhkannya.



 
 
Keindahan bukit Budug Asu | Foto: Instagram/adhibroo
          Lokasinya yang berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut membuat tempat ini memiliki suasana yang begitu sejuk. Tentu saja hal itu membuat Bukit Budug Asu cocok juga bagi para pendaki gunung pemula dan mereka yang doyan berkemah.
Belum banyak yang tahu keberadaan wisata baru ini, kecuali para crosser dan offroader saja yang sering ke sini. Untuk mencapai tempat ini janganlah berharap pada GPS, karena memang lokasinya belum teridentifikasi oleh google maps. Karenanya, silakan Anda tanya kepada petugas atau warga yang ada di Agrowisata Kebun Teh.
           Untuk menuju ke Bukit Budug Asu Anda harus menempuh perjalanan yang cukup menantang. Yang jadi tantangan tak lain dan tak bukan adalah kondisi jalan menuju lokasi yang kurang bagus, karena belum beraspal, licin, berkubang lumpur, dan berbatu. Solusinya, Anda bisa mengandalkan sepeda motor khusus cross. Perjalanan naik ke atas bukit membutuhkan waktu tempuh sekitar 2,5 jam, sedangkan turunnya sekitar 1.5 sampai 2 jam.

Jumat, 19 Januari 2018

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata bertemakan heritage di Kecamatan Singosari

Headline Koran pagi ini cukup menghebohkan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang seringkali di dengungkan di media, rupanya mulai terlihat semakin serius.




 Pemerintah Kabupaten Malang bakal mempersiapkan segala sarana dan prasarana agar wilayah Singosari segera dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata bertemakan heritage.
Karena itu, untuk merealisasikan pihaknya sudah menggandeng investor menyiapkan lahan KEK seluas 200 hektare. Serta lokasi wilayah KEK ada di tiga desa di Kecamatan Singosari diantaranya Langlang, Klampok, dan Purwosari.
Keseriusan Pemkab untuk merealisasikan KEK Pariwisata itu dibuktikan dengan berbagai koordinasi secara langsung antara Pemerintah Kabupaten Malang, para investor dengan pemerintah pusat, guna mempercepat perekonomian masyarakat.
Dalam hal ini untuk menjadikan wilayah Singosari menjadi KEK ada beberapa kriteria yang harus dipersiapkan Pemkab Malang sesuai Pasal 7 Peratyran Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 diantaranya lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata harus sesuai dengan RTRW dan tidak berpotensi menganggu kawasan lindung. Adanya dukungan Pemprov/pemkot dan pemkab setempat.
Kemudian, letak wilayah KEK harus berdekatan dengan jalur perdagangan internasional dan wilayah sumberdaya unggulan. Lalu, lokasi yang dijadikan kawasan KEK minimal luas lahan 100 hektare. Selain itu, kawasan KEK harus memiliki aksesibilitas dan konektivitas dengan dukungan infrastruktur.
Dalam hal ini Kepala Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara mengatakan lahan yang dijadikan KEK Pariwisata letaknya di Desa Klampok, Purwosari dan Langlang seluas 200 hektare dan dibangun di kawasan Desa Klampok, Langlang, dan Purwosari.
"Letak wilayah yang dijadikan KEK pariwisata sangat startegis berdekatan dengan Bandara Abdulrachman Saleh. Jadi lahan itu sudah disediakan oleh investor properti dari PT. Intelegencia Graha Tama," kata Made Arya.
Made mengatakan wilayah KEK nanti akan memberikan fasilitas kemudahan seperti kemudahan perizinan dan bisa menarik para investor.
"Wilayah Singosari dijadikan KEK karena memiliko nilai peninggalan sejarah kerajaan dan pariwisata heritage. Semuanya wisata sejarah di sini lengkap, dan bisa menjadi daya tarik wisatawan semakin meningkat pula," tuturnya.

Pemkab Malang tak hanya mengajukan wilayah Singosari menjadi KEK pariwisata saja. Wisata Bromo Tengger Semeru akan diajukan menjadi Badan Otorita dalam Peraturan Presiden, karena masuk dalam nominasi salah satu 10 destinasi prioritas nasional.Dimana kawasan yang masuk 10 destinasi prioritas nasional diantaranya Tanjung Lesung, Mandalika, Tanjung Kelayang Morotai, Danau Toba Borobudur, Labuan Bajo, Wakatobi, Bromo Tengger Semeru, dan Kepulauan Seribu.
"Nah dari 10 destinasi itu yang sudah masuk KEK ada 4 yakni Tanjung Lesung, Mandalika, Tanjung Kelayang Morotai. Sedangkan 6 destinasi wisata yang sudah menjadi Badan Otorita yakni Borobudur dan Danau Toba," terangnya.
Sehingga ada empat destinasi wisata prioritas nasional yang belum didaulat menjadi Badan Otorita diantaranya Labuan Bajo, Wakatobi, Bromo Tengger Semeru, dan Kepulauan Seribu.
"Untuk tahun ini wisata Bromo Tengger Semeru akan diusulkan menjadi Badan Otorita yang mampu menjadi destinasi prioritas wisata nasional di Kabupaten Malang," ujarnya.

Rabu, 03 Januari 2018

Bakti Sosial Pendidikan UKM UNIGA di Singosari

        Pagi ini, tempat pendidikan PAUD & TK 'Anak Mulia '  yang terletak di di Candirenggo kedatangan Tim Bakti Sosial ( Baksos) dari Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM ) Universitas Gajayana Malang. guru-guru dan gurid-murid  TK Anak Mulia terlihat gembira dan antusias mengikuti kegiatan Sosial yang meliputi kuis anak-anak, dongeng dan permainan puzzle.
     "Kegiatan sosial semacam ini sudah menjadi agenda rutin dari organisasi kami. jika tempatnya memenuhi kriteria , kami akan membantu melaksanakan kegiatan ini ", terang Halim,Ketua panitia Baksos.

       "kriteria  untuk layak dilakukan Baksos antara lain kondisi dari tempat, jumlah murid, Kami tidak hanya bergerak di sekolah, tapi terkadang juga di panti-panti asuhan, PMI , Fotografi. Kebetulan kami dari MAPALA ( Mahasiswa Pecinta Alam). Jika nanti dari Pecinta Alam sudah melakukan Baksos, kami bisa requestkan ke UKM yang lain.", terang Halim.
     Di akhir acara, Murid-murid dan Guru-guru  mengucapkan terimakasih kepada panitia baksos yang telah bersedia hadir di sekolah mereka.

Misteri Arung di Desa Langlang

   Di penghujung tahun 2017 kemarin Tim Jelajah jejak Malang Raya melakukan penelitian pada sebuah Arung  Di Desa Langlang. Berikut keterangan dari mereka :
 Arung
Desa Langlang
Kecamatan Singosari , Kabupaten Malang





Di Desa Langlang, Singosari ditemukan Sebuah Arung yg mana didalamnya terdapat 2 Saluran Air. Arung ini terdapat di dekat Gerbang Pintu Masuk Desa Langlang, yg berada di kawasan persawahan. Untuk itu, kami berdua melakukan pengukuran lebar dan tinggi Arung tersebut. Dengan rincian sebagai berikut :
Pintu Arung :
Lebar Bibir Arung : 88 cm
Tinggi Bibir Arung : 80 cm
Saluran Air Arung 1 Bagian Dalam :
Lebar : 40 cm
Tinggi : 1 meter
Saluran Air Arung 2 Bagian Dalam :
Lebar : 45 cm
Tinggi : 1 meter



Kiranya, jika ada yg hendak kesana, sebaiknya berhati-hati, dikarenakan masih sangat rawan dgn banyaknya ular sawah yg sedang caring/kongkow2 di pematang sawah (akses menuju Arung).
Blusuker Jelajah Jejak Malang :
Kawulo Sudro dan Blusukers Malang

===========================

  Belum ada keterangan resmi tentang asal mula dan tujuan pembuatan Arung ini. Keberadaan Arung di wilayah Singosari tidak hanya di Dessa Langlang saja, di Kreweh, Gunungrejo juga pernah ada penemuan semacam gua yang cukup panjang oleh pekerja penggali sumur. .Kemungkinan gua itu juga arung atau mungkin gua tempat persembunyian saja.
   Di sebelah barat Makam Kadipaten, Candirenggo  juga terdapat semacam gua atau arung yang masih belum pernah di teliti lebih dalam  fungsi dari gua tersebut.

Senin, 01 Januari 2018

Cerita Tahun Baru 2018

 

    Setiap pergantian tahun, banyak cara orang memaknainya. Ada yang merayakan di jalan, meniup terompet, membuat pesta kecil-kecilan dengan kerabat dekat, ada pula yang memanfaatkan momen tersebut dengan cara mengheningkan cipta, membuat semacam acara do'a bersama di rumah suci , di tempat keja dan lain lain.
      Banyak harapan serta doa dipanjatkan untuk menyambut tahun baru. Salah satunya adalah berkeinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. atau melanjutkan angan-angan, mimpi serta cita-cita yang belum kesampaian di tahun ini. tentunya kita semua bekeinginan seperti itu karena hidup ini melihat kedepan bukan melihat kebelakang. masa lalu kelak akan menjadi cerita, dan cerita pun bisa kita difiktifkan, tapi masa depan adalah kenyataan.
    Begitu pula yang terjadi di kalangan warga Singosari. kesibukan menyambut tahun baru 2018 sudah terlihat sekitar satu minggu sebelumnya. Para pedagang terompet, persiapan para petani memanen jagung bakar, bahkan sampai terjadinya kemacetan di Jalan Raya Singosari. Maklum, banyak orang dari luar kota  yang memanfaatkan liburan weekend akhir tahun 2017 dan menyambut datangnya 2018 di kota Malang.
    Yang menarik dan baru pertama kali, kemarin di malam pergantian tahun kami melihat keindahan warna warni kembang api di Kota Malang dan sekitarnya dari desa Gunungrejo. disana warga Gunungrejo dan banyak warga dari Desa lain sempat berjubel ingin melihat keindahan kembang Api dari tempat yang cukup tinggi. Dan Desa Gunungrejo adalah tempat yang paling ideal. 

   Kami, sebagai pegiat informasi juga tidak lupa mengucapkan selamat tahun baru 2018. Semoga tahun ini kita mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, lebih berkah dan sukses dalam banyak hal.