Jumat, 19 Januari 2018

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata bertemakan heritage di Kecamatan Singosari

Headline Koran pagi ini cukup menghebohkan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang seringkali di dengungkan di media, rupanya mulai terlihat semakin serius.




 Pemerintah Kabupaten Malang bakal mempersiapkan segala sarana dan prasarana agar wilayah Singosari segera dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata bertemakan heritage.
Karena itu, untuk merealisasikan pihaknya sudah menggandeng investor menyiapkan lahan KEK seluas 200 hektare. Serta lokasi wilayah KEK ada di tiga desa di Kecamatan Singosari diantaranya Langlang, Klampok, dan Purwosari.
Keseriusan Pemkab untuk merealisasikan KEK Pariwisata itu dibuktikan dengan berbagai koordinasi secara langsung antara Pemerintah Kabupaten Malang, para investor dengan pemerintah pusat, guna mempercepat perekonomian masyarakat.
Dalam hal ini untuk menjadikan wilayah Singosari menjadi KEK ada beberapa kriteria yang harus dipersiapkan Pemkab Malang sesuai Pasal 7 Peratyran Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 diantaranya lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata harus sesuai dengan RTRW dan tidak berpotensi menganggu kawasan lindung. Adanya dukungan Pemprov/pemkot dan pemkab setempat.
Kemudian, letak wilayah KEK harus berdekatan dengan jalur perdagangan internasional dan wilayah sumberdaya unggulan. Lalu, lokasi yang dijadikan kawasan KEK minimal luas lahan 100 hektare. Selain itu, kawasan KEK harus memiliki aksesibilitas dan konektivitas dengan dukungan infrastruktur.
Dalam hal ini Kepala Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara mengatakan lahan yang dijadikan KEK Pariwisata letaknya di Desa Klampok, Purwosari dan Langlang seluas 200 hektare dan dibangun di kawasan Desa Klampok, Langlang, dan Purwosari.
"Letak wilayah yang dijadikan KEK pariwisata sangat startegis berdekatan dengan Bandara Abdulrachman Saleh. Jadi lahan itu sudah disediakan oleh investor properti dari PT. Intelegencia Graha Tama," kata Made Arya.
Made mengatakan wilayah KEK nanti akan memberikan fasilitas kemudahan seperti kemudahan perizinan dan bisa menarik para investor.
"Wilayah Singosari dijadikan KEK karena memiliko nilai peninggalan sejarah kerajaan dan pariwisata heritage. Semuanya wisata sejarah di sini lengkap, dan bisa menjadi daya tarik wisatawan semakin meningkat pula," tuturnya.

Pemkab Malang tak hanya mengajukan wilayah Singosari menjadi KEK pariwisata saja. Wisata Bromo Tengger Semeru akan diajukan menjadi Badan Otorita dalam Peraturan Presiden, karena masuk dalam nominasi salah satu 10 destinasi prioritas nasional.Dimana kawasan yang masuk 10 destinasi prioritas nasional diantaranya Tanjung Lesung, Mandalika, Tanjung Kelayang Morotai, Danau Toba Borobudur, Labuan Bajo, Wakatobi, Bromo Tengger Semeru, dan Kepulauan Seribu.
"Nah dari 10 destinasi itu yang sudah masuk KEK ada 4 yakni Tanjung Lesung, Mandalika, Tanjung Kelayang Morotai. Sedangkan 6 destinasi wisata yang sudah menjadi Badan Otorita yakni Borobudur dan Danau Toba," terangnya.
Sehingga ada empat destinasi wisata prioritas nasional yang belum didaulat menjadi Badan Otorita diantaranya Labuan Bajo, Wakatobi, Bromo Tengger Semeru, dan Kepulauan Seribu.
"Untuk tahun ini wisata Bromo Tengger Semeru akan diusulkan menjadi Badan Otorita yang mampu menjadi destinasi prioritas wisata nasional di Kabupaten Malang," ujarnya.

Rabu, 03 Januari 2018

Bakti Sosial Pendidikan UKM UNIGA di Singosari

        Pagi ini, tempat pendidikan PAUD & TK 'Anak Mulia '  yang terletak di di Candirenggo kedatangan Tim Bakti Sosial ( Baksos) dari Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM ) Universitas Gajayana Malang. guru-guru dan gurid-murid  TK Anak Mulia terlihat gembira dan antusias mengikuti kegiatan Sosial yang meliputi kuis anak-anak, dongeng dan permainan puzzle.
     "Kegiatan sosial semacam ini sudah menjadi agenda rutin dari organisasi kami. jika tempatnya memenuhi kriteria , kami akan membantu melaksanakan kegiatan ini ", terang Halim,Ketua panitia Baksos.

       "kriteria  untuk layak dilakukan Baksos antara lain kondisi dari tempat, jumlah murid, Kami tidak hanya bergerak di sekolah, tapi terkadang juga di panti-panti asuhan, PMI , Fotografi. Kebetulan kami dari MAPALA ( Mahasiswa Pecinta Alam). Jika nanti dari Pecinta Alam sudah melakukan Baksos, kami bisa requestkan ke UKM yang lain.", terang Halim.
     Di akhir acara, Murid-murid dan Guru-guru  mengucapkan terimakasih kepada panitia baksos yang telah bersedia hadir di sekolah mereka.

Misteri Arung di Desa Langlang

   Di penghujung tahun 2017 kemarin Tim Jelajah jejak Malang Raya melakukan penelitian pada sebuah Arung  Di Desa Langlang. Berikut keterangan dari mereka :
 Arung
Desa Langlang
Kecamatan Singosari , Kabupaten Malang





Di Desa Langlang, Singosari ditemukan Sebuah Arung yg mana didalamnya terdapat 2 Saluran Air. Arung ini terdapat di dekat Gerbang Pintu Masuk Desa Langlang, yg berada di kawasan persawahan. Untuk itu, kami berdua melakukan pengukuran lebar dan tinggi Arung tersebut. Dengan rincian sebagai berikut :
Pintu Arung :
Lebar Bibir Arung : 88 cm
Tinggi Bibir Arung : 80 cm
Saluran Air Arung 1 Bagian Dalam :
Lebar : 40 cm
Tinggi : 1 meter
Saluran Air Arung 2 Bagian Dalam :
Lebar : 45 cm
Tinggi : 1 meter



Kiranya, jika ada yg hendak kesana, sebaiknya berhati-hati, dikarenakan masih sangat rawan dgn banyaknya ular sawah yg sedang caring/kongkow2 di pematang sawah (akses menuju Arung).
Blusuker Jelajah Jejak Malang :
Kawulo Sudro dan Blusukers Malang

===========================

  Belum ada keterangan resmi tentang asal mula dan tujuan pembuatan Arung ini. Keberadaan Arung di wilayah Singosari tidak hanya di Dessa Langlang saja, di Kreweh, Gunungrejo juga pernah ada penemuan semacam gua yang cukup panjang oleh pekerja penggali sumur. .Kemungkinan gua itu juga arung atau mungkin gua tempat persembunyian saja.
   Di sebelah barat Makam Kadipaten, Candirenggo  juga terdapat semacam gua atau arung yang masih belum pernah di teliti lebih dalam  fungsi dari gua tersebut.

Senin, 01 Januari 2018

Cerita Tahun Baru 2018

 

    Setiap pergantian tahun, banyak cara orang memaknainya. Ada yang merayakan di jalan, meniup terompet, membuat pesta kecil-kecilan dengan kerabat dekat, ada pula yang memanfaatkan momen tersebut dengan cara mengheningkan cipta, membuat semacam acara do'a bersama di rumah suci , di tempat keja dan lain lain.
      Banyak harapan serta doa dipanjatkan untuk menyambut tahun baru. Salah satunya adalah berkeinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. atau melanjutkan angan-angan, mimpi serta cita-cita yang belum kesampaian di tahun ini. tentunya kita semua bekeinginan seperti itu karena hidup ini melihat kedepan bukan melihat kebelakang. masa lalu kelak akan menjadi cerita, dan cerita pun bisa kita difiktifkan, tapi masa depan adalah kenyataan.
    Begitu pula yang terjadi di kalangan warga Singosari. kesibukan menyambut tahun baru 2018 sudah terlihat sekitar satu minggu sebelumnya. Para pedagang terompet, persiapan para petani memanen jagung bakar, bahkan sampai terjadinya kemacetan di Jalan Raya Singosari. Maklum, banyak orang dari luar kota  yang memanfaatkan liburan weekend akhir tahun 2017 dan menyambut datangnya 2018 di kota Malang.
    Yang menarik dan baru pertama kali, kemarin di malam pergantian tahun kami melihat keindahan warna warni kembang api di Kota Malang dan sekitarnya dari desa Gunungrejo. disana warga Gunungrejo dan banyak warga dari Desa lain sempat berjubel ingin melihat keindahan kembang Api dari tempat yang cukup tinggi. Dan Desa Gunungrejo adalah tempat yang paling ideal. 

   Kami, sebagai pegiat informasi juga tidak lupa mengucapkan selamat tahun baru 2018. Semoga tahun ini kita mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, lebih berkah dan sukses dalam banyak hal.