Selasa, 19 Desember 2017

Kepadatan Penduduk di Singosari

Sebagai Kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat di Kabupaten Malang, warga Singosari tentunya memiliki aktifitas yang lebih padat dibandingkan kecamatan lain.Pada Umumnya, pembahasan Kepadatan penduduk dihubungkan dengan angka kelahiran dan kematian, Namun kali ini khusus pembahasan jumlah penduduk berdasarkan pengamatan khusus.
Anda sempat melihat membludaknya penonton  Festival Lampion di Singosari kemarin?  atau melihat berjubelnya penonton karnaval lain seperti Grebeg Maulid di Gunungrejo, penonton konser dangdut Monata di Sumberawan, atau jama'ah pengajian tiap selasa di Jl. Sidoagung dan di halaman MWC NU tiap jumat ? . semakin lama semakin bertambah banyak. Ini menggugah kami untuk memuat informasi beberapa penyebab bertambah padatnya jumlah penduduk di Singosari ini.
 Dari hasil pengamatan di lapangan, mengapa wilayah Kecamatan Singosari memiliki jumlah penduduk yang amat padat ,  beberapa penyebab khusus, antara lain :
1. Singosari menjadi Kota dengan jumlah Pondok Pesantren yang cukup banyak. tentunya dengan semakin banyaknya santriwan dan santriwati dari luar kota dan beberapa dari mereka menemukan jodoh dan menetap di sini akan menambah jumlah penduduk.
2. Keberadaan perumahan TNI dan POLRI . Kostrad , Yonkav, Perumahan AURI dan Perumahan anggota POLRI juga turut andil dalam menambah jumlah penduduk. para prajurit yang masih bujang, ternyata banyak yang menemukan jodoh di kota ini, maka tidak heran, jika beberapa kontraktor perumahan memiliki ide untuk membuatkan Perumahan khusus untuk para anggota TNI , baik yang masih aktif maupun purnawirawan seperti Perumdam, Puskopad, Pagas,dll . Ini demi kenyamanan dan efekisiensi waktu bagi anggota TNI yang sedang bekerja mengemban tugas Negara.
3. Banyaknya pembangunan Perumahan Umum baru di Singosari juga memiliki andil dengan bertambahnya jumlah penduduk.Setelah peristiwa bencana Lumpur Sidoarjo, ternyata Singosari merupakan destinasi para korban lumpur. Dari pengakuan  beberapa penduduk, Perumahan di daerah Mondoroko di dominasi oleh para penduduk dari daerah Porong yang menjadi korban Lumpur.
semakin banyaknya pembuatan cluster baru di wilayah perumahaan juga masih mendapat minat yang cukup bagus dari konsumen.

Dampak dari kepadatan penduduk ini banyak sekali, mulai dari aspek politik, budaya, perekonomian, bahkan sosial. Bertambahnya volume sampah, padatnya kendaraan mulai terasa dan menjadi penyebab berkurangnya kualitas udara dan air . Ini tentunya  menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Dinas terkait untuk mengatasinya.wilayah Kelurahan Candirenggo dan Pagentan bahkan pernah di klaim menjadi kawasan kumuh dan mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah pusat untuk berbenah.

Kepadatan Penduduk adalah perbandingan dari jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayahnya. Contohnya : Setiap 1 Km2 wilayah dihuni oleh 120 penduduk, jika melebihi batas tersebut menyebabkan terjadinya ledakan penduduk.Ledakan Penduduk adalah peningkatan jumlah penduduk yang terjadi begitu cepat dan secara tiba-tiba di dalam satu wilayah. Singosari memang belum termasuk wilayah yang mengalami peledakan penduduk, namun tidak ada salahnya kalau kita mulai mengantisipasi bersama  agar hal itu tidak terjadi.



Faktor faktor Penyebab Kepadatan Penduduk pada umumnya sebagai berikut :
      1. Faktor Kelahiran
Faktor ini merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap laju pertumbuhan penduduk. Contohnya di Jawa timur, Data Badan Pusat Statistik Pada tahun 1971 jumlah penduduk jawa timur mencapai 25 juta jiwa, pada tahun 1980 meningkat menjadi 29 juta, pada tahun 1990 meningkat menjadi 32 juta, pada tahun 1995 meningkat menjadi 33 juta, pada tahun 2000 meningkat menjadi 34 juta dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 37 juta jiwa. Jika ini pertambahan penduduk ini terus terjadi, akan menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk.
      2. Faktor Iklim dan Tempat Strategis
Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan iklim yang nyaman dan letak tempat yang strategis membuat penduduk beramai-ramai untuk menetap di wilayah tersebut. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka secara perlahan akan menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk.
      3. Faktor Ekonomi
Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan di suatu wilayah menyebabkan penduduk berbondong-bondong untuk menetap di wilayah tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab kepadatan penduduk di suatu wilayah.
      4. Faktor Sosial
Faktor ini menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Penduduk akan senang dengan suatu tempat yang wilayahnya relatif aman. Jika suatu wilayah memiliki kondisi yang relatif tidak aman, maka wilayah tersebut hanya akan ditempati oleh beberapa penduduk saja.

5. Faktor Bencana Alam
Terjadinya musibah berupa bencana alam di suatu daerah dapat mengakibatkan perpindahan penduduk dalam jumlah besar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman hingga keadaan kembali normal. Hal ini memang bisa memicu ledakan penduduk untuk jangka pendek maupun jangka panjang.Misalnya Korban Lumpur Sidoarjo diatas,diperlukan kebijaksanaan untuk menyikapinya. Pemerintah dapat menyiapkan anggaran khusus bencana alam dan juga menyiapkan sebuah lokasi evakuasi yang dilengkapi berbagai fasilitas untuk menjamin kesejahteraan pengungsi demi berjaga-jaga jika terjadi bencana alam sewaktu-waktu.
6. Faktor Krisis Keamanan
Jika terjadi krisis keamanan di suatu daerah baik itu skala regional maupun nasional maka dapat menyebabkan perpindahan penduduk dalam skala besar untuk mencari lokasi aman hingga konflik mereda. Misalnya saat terjadi perang atau pemberontakan. Bisa juga karena terjadinya bentrok antar suku atau etnis. Hal seperti ini banyak terjadi di dunia. Yang terbaik adalah dengan melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang bisa memicu konflik yang mengakibatkan krisis keamanan.
7. Faktor Kayakinan/Agama
Ajaran setiap agama berisi perintah dan larangan demi kebaikan dan keselamatan penganutnya. Ada pensucian suatu tempat atau wilayah dan juga tuntunan untuk menuju tempat tersebut dalam rangka ibadah. Karena itu memang bagian dari ajaran agama maka setiap penganut agama pasti akan berusaha menjalankannya. Memang hal ini bisa menjadi penyebab bertambahnya jumlah penduduk di suatu daerah, namun umumnya hanya bersifat jangka pendek. Yang dibutuhkan adalah kebijakan pemerintah dengan mengikutsertakan para tokoh agama untuk berupaya tetap menjaga kondusifitas wilayah selama berlangsungnya kegiatan ibadah tersebut. Contoh kasusnya, banyak muslim dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.
8. Faktor Adat/Budaya
Adat/budaya juga dapat mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk berpindah ke daerah lain. Adanya sanksi adat ataupun sanksi sosial bagi orang yang tidak mengikuti adat tersebut berupa cibiran atau pengucilan juga menjadi pendorong seseorang untuk tetap menjalankan adat tersebut. Di daerah tertentu seperti di pedesaan hal seperti ini masih banyak terjadi dimana seseorang dituntut untuk merantau mencari penghidupan ke daerah lain seperti perkotaan.
Dalam menyikapi hal ini perlu sosialisasi dari pemerintah kepada tokoh adat untuk mencari jalan tengah. Misalnya seseorang hanya merantau minimal 6 bulan setelah itu ia boleh kembali ke daerah asalnya untuk mengembangkan potensi lokal. Contoh kasusnya adalah budaya merantau dari Minang (Sumatra Barat) dan kebiasaan warga pedesaan untuk merantau ke perkotaan.
9. Faktor Kebijakan Instansi
Baik instansi pemerintah ataupun swasta memiliki kebijaksanaannya masing-masing. Kebijaksanaan itu tentunya bertujuan untuk memberikan manfaat positif. Namun adakalanya kebijakan tersebut malah memberikan dampak yang sebelumnya tidak diharapkan. Misalnya kebijakan sebuah perusahaan swasta yang mengharuskan pegawainya berdomisili di daerah yang masih satu kabupaten dengan letak perusahaan tersebut. Semula tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya karyawan datang terlambat karena alasan transportasi. Namun tanpa disadari jumlah penduduk di Kabupaten tersebut meningkat pesat karena banyak karyawan yang semula berasal dari luar kabupaten terpaksa menetap di kabupaten tersebut.
10. Faktor  Moment Tertentu
Sebuah moment seperti hari raya, tahun baru dan akhir pekan bisa mendorong banyak masa untuk berpindah tempat. Meski biasanya hanya bersifat sementara waktu, namun kegiatan ini bisa berlangsung berulang-ulang setiap kali moment tersebut berlangsung. Karena sifatnya yang sementara tampaknya faktor ini tidak akan berdampak terlalu parah terhadap jumlah penduduk di suatu daerah. Namun demikian pemerintah juga tetap harus memperhitungkannya dan membuat berbagai persiapan untuk menjaga kondusifitas selam berlangsungnya moment tersebut.

Itulah beberapa faktor penyebab kepadatan penduduk. Memang tak selamanya jumlah penduduk yang banyak selalu berdampak negatif. Karena dengan pengolahan kualitas SDM yang baik ditambah kebijakan pemerintah yang tepat maka jumlah penduduk yang banyak dapat memberikan keuntungan tersendiri seperti menambah pemasukan devisa, memperkuat kekuatan suatu negara dan menciptakan suatu masyarakat yang modern.
Namun alangkah baiknya jika populasi penduduk tetap terkontrol pada batasnya sehingga tercipta suasana kondusif dan pemerataan ekonomi di setiap daerah. Itu semua hanya bisa terwujud dengan pemahaman yang benar pada masyarakat dan peran serta pemerintah untuk mengatur penduduknya. Semoga dengan membaca artikel ini kita semua bisa menyadari betapa pentingnya menjaga stabilitas jumlah penduduk di suatu daerah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar