Minggu, 24 Desember 2017

Penemuan Mayat TNI di Desa Dengkol

PENEMUAN  MAYAT ANGGOTA TNI di DENGKOL




Ini adalah kali ke dua penemuan Mayat Misterius di wilayah Desa Dengkol yang di duga sebagai korban pembunuhan 
Terungkapnya identitas Mr X yg ditemukan di dusun dengkol ternyata korban berinisial Serma AM 44 Thn warga Asrama Divisi II Kostrad Rt 011 Rw 007 Desa Ardimulyo Kec Singgosari Kab Malang.

Informasi yg agus demit dapatkan saat itu sekitar pukul 10.00 wib salah liting korban a/n Serma Sinto waktu dikamar jenasah setelah melihat dan mengetahui ciri2 korban ternyata liting dia yang satu Almater 3193 .
Akhirnya berita tersebar hingga keluarganya. Dan didapatkan informasi sebelumnya korban sekitar pukuk 19.00 wib masih bertemu keluarga , terus sekitar pukul 20.00 wib mengantarkan istrinya ke RSUD Lawang untuk menunggu anak yg nomer sakit. Selanjut pukul 21.00 wib korban berpamitan akan menemui temannya hingga ada kabar sekitar pukul 07.00 wib hari minggu ada penemuan mayat di dusun dengkol.


Sementara pihak Kepolisian sektor Singgosari dibantu Jajaran Reskrim Polres Malang masih melakukan penyidikan . Sementara jenasah korban masih menunggu diotopsi dan menunggu peyebab kematian korban. Dugaan awal korban meninggal dunia karena dibunuh dengan luka dikedua telinganya bagian belakang dan bagian belakang kepala ada tanda luka sabetan senjata tajam. , dan tidak ditemukan sepeda montornya merk Beat warna putih dan 2 Telpon HPnya.

==============================================

    Dari informasi yang terhimpun, ternyata  SA sebelum menemui ajalnya, dia tersangka pelaku pemerasan ke sejumlah korban. Modusnya mengenalkan wanita berinisial NA kepada para korbannya yang dikenalkan lewat sosmed untuk dijadikan umpan pemerasan. Setelah mereka bermesraan dengan N A , mereka di foto dan direkam dengan HP dan diancam untuk dilaporkan ke kesatuan.
    Rencana Pemerasan SA terhenti saat melakukan pemerasan kepada Anggota Denpom Divif 2 Kostrad berinisial EvBa. . EvBa yang berpangkat Serda melakukan perlawanan kepada SA setelah menerima ancaman, intimidasi dan pemukulan. sebilah Sangkur yang dipakai SA untuk mengancam EvBa  itulah yang berhasil direbut oleh EvBa untuk melawan SA. dan SA tewas sesaat setelah  terkapar. Dengan menggunakan Mobil avanza warna silver, mayat SA diangkut dan di buang ke selokan air di Desa Dengkol.




Jumat, 22 Desember 2017

Nyai Hj. Qomariah ( PIQ ) berpulang

       Singosari Berduka, Istri dari KH. M. Bashori Alwi ,Pendiri dan pengasuh Pondok PIQ (Pekan Ilmu Quran)  Singosari . Menurut KH. Basori , semasa hidupnya, Almarhumah senang bersedekah dan sayang dengan anak yatim.


Telah wafat dg mulia:
Ibu Nyai Hj. Qomariah Abdul Hamid,
garwa K. H. M. Basori Alwi Singosari, tadi bakda Shubuh.

disemayamkan pada :
Hari ini : Jum'at
Tanggal : 22-12-17
Tempat : Kompleks Masjid BA MURTADHA YPIQ
Alamat : Jl. Rogonoto gg Sangar desa Tamaharjo Singosari Malang.

setelah dishalatkan di Masjid Besar Singosari. 

Semoga Husnul khatimah. Amin.


اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبَ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِها، وَأدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهاَ مِنْ عَذَابَ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ.

Terima kasih atas perhatian dan doa antum semuanya. Semoga Amal ibadahnya Beliau di terima di sisi-Nya


Kamis, 21 Desember 2017

Dari Candirenggo memupuk Damai

Memupuk kedamaian di mulai sejak dari lingkungan keluarga. itulah berita di Harian Surat Kabar Surya hari ini

Kampung Damai adalah konsep yang dikembangkan Wahid Foundation.
Peneliti Senior Wahid Foundation, KH Imron Rosyadi Hamid menerangkan Kampung Damai ini sebagai upaya membantu pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang kondusif.

–– ADVERTISEMENT ––
“Selain itu juga untuk menangkal gerakan radikalisme,” ujar Imron kepada SURYAMALANG.COM.
Menurutnya, perlu ada penguatan karakter pemahaman kepada masyarakat agar tidak terpengaruh paham keliru.
Melalui Kampung Damai tersebut, diharap masyarakat mengerti bahwa tindakan terorisme merupakan hal yang tidak baik.
“Setidaknya Kampung Damai ini bisa menggambarkan bahwa ada proses yang mendukung,” tegasnya.
Candirenggo dipilih karena dinilai warganya memiliki kreativitas tinggi.
Hal itu jika dikelola dengan baik akan mendukung perekonomian masyarakat.

Selasa, 19 Desember 2017

SAMSAT Keliling di Singosari

SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) merupakan suatu sistem kerjasama secara terpadu antara tiga instansi yang terintegrasi menjadi satu, yaitu Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja (Persero) untuk melayanai penerbitan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor). Hal ini terkait dengan pemasukan uang ke kas negara baik melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLJJ). Semua proses tersebut pada dasarnya dilaksanakan di satu kantor yang dinamakan Kantor Bersama Samsat.Namun sebagai inovasi kini dihadirkan program SAMSAT keliling untuk jemput bola dalam pengurusan pembayaran pajak tahunan



SAMSAT Keliling depan Pasar Singosari

Berikut ini kami sajikan informasi Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Kabupaten Malang,khususnya Wilayah Kecamatan Singosari Anda bisa membayar pajak stnk tahunan motor anda pada lokasi samsat keliling yang ada di Malang tersebut.
 Syarat administrasi  dan cara bayar pajak stnk di Samsat keliling Malang adalah dengan menunjukkan kartu identitas yang sah dan asli beserta stnk yang sesuai.

 Untuk Pajak tahunan  ktp asli + stnk asli + Biaya yang sesuai  + Orangnya..
 
 Untuk syarat pembayaran stnk berbadan usaha adalah Salinan Akte Pendirian, 1 lembar fotocopy keterangan domisili, Surat Kuasa bermaterai cukup dan ditanda tangani oleh pimpinan serta dibubuhi cap/stempel badan hukum yang bersangkutan.

 Jadwal dan Lokasi pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor terdekat  :
Samsat Keliling


Depan Pos Polisi Pasar Singosari  7.30 - 14.30 ( Mungkin tempat & Jadwal berubah)
Depan Pos Polisi Pasar Lawang  Malam 18.30  - 21.00 ( mungkin tempat & jadwal berubah)
Kantor Pos Singosari
SAMSAT Online klik >> SAMSAT ONLINE JATIM <<
Kantor Bersama Samsat Karangploso . Setiap Hari Kerja
Jl. Raya Karangploso Telp. 0341-463234

Lokasi: Alun-alun Kota Malang
Pukul: 08.00 – 12.00 WIB, Hari Jumat: 09.00 – 11.00 WIB

Samsat Payment Point di Malang Utara
Lokasi: Bank Jatim Tumpang Jl. Raya No. 292 Tumpang
Pukul: 08.00 – 12.00 WIB
Samsat Keliling di Malang Utara
Lokasi: Pemandian Wendit Water Park, Kecamatan Pakis
Pukul: 08.00 s/d selesai

Kepadatan Penduduk di Singosari

Sebagai Kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat di Kabupaten Malang, warga Singosari tentunya memiliki aktifitas yang lebih padat dibandingkan kecamatan lain.Pada Umumnya, pembahasan Kepadatan penduduk dihubungkan dengan angka kelahiran dan kematian, Namun kali ini khusus pembahasan jumlah penduduk berdasarkan pengamatan khusus.
Anda sempat melihat membludaknya penonton  Festival Lampion di Singosari kemarin?  atau melihat berjubelnya penonton karnaval lain seperti Grebeg Maulid di Gunungrejo, penonton konser dangdut Monata di Sumberawan, atau jama'ah pengajian tiap selasa di Jl. Sidoagung dan di halaman MWC NU tiap jumat ? . semakin lama semakin bertambah banyak. Ini menggugah kami untuk memuat informasi beberapa penyebab bertambah padatnya jumlah penduduk di Singosari ini.
 Dari hasil pengamatan di lapangan, mengapa wilayah Kecamatan Singosari memiliki jumlah penduduk yang amat padat ,  beberapa penyebab khusus, antara lain :
1. Singosari menjadi Kota dengan jumlah Pondok Pesantren yang cukup banyak. tentunya dengan semakin banyaknya santriwan dan santriwati dari luar kota dan beberapa dari mereka menemukan jodoh dan menetap di sini akan menambah jumlah penduduk.
2. Keberadaan perumahan TNI dan POLRI . Kostrad , Yonkav, Perumahan AURI dan Perumahan anggota POLRI juga turut andil dalam menambah jumlah penduduk. para prajurit yang masih bujang, ternyata banyak yang menemukan jodoh di kota ini, maka tidak heran, jika beberapa kontraktor perumahan memiliki ide untuk membuatkan Perumahan khusus untuk para anggota TNI , baik yang masih aktif maupun purnawirawan seperti Perumdam, Puskopad, Pagas,dll . Ini demi kenyamanan dan efekisiensi waktu bagi anggota TNI yang sedang bekerja mengemban tugas Negara.
3. Banyaknya pembangunan Perumahan Umum baru di Singosari juga memiliki andil dengan bertambahnya jumlah penduduk.Setelah peristiwa bencana Lumpur Sidoarjo, ternyata Singosari merupakan destinasi para korban lumpur. Dari pengakuan  beberapa penduduk, Perumahan di daerah Mondoroko di dominasi oleh para penduduk dari daerah Porong yang menjadi korban Lumpur.
semakin banyaknya pembuatan cluster baru di wilayah perumahaan juga masih mendapat minat yang cukup bagus dari konsumen.

Dampak dari kepadatan penduduk ini banyak sekali, mulai dari aspek politik, budaya, perekonomian, bahkan sosial. Bertambahnya volume sampah, padatnya kendaraan mulai terasa dan menjadi penyebab berkurangnya kualitas udara dan air . Ini tentunya  menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Dinas terkait untuk mengatasinya.wilayah Kelurahan Candirenggo dan Pagentan bahkan pernah di klaim menjadi kawasan kumuh dan mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah pusat untuk berbenah.

Kepadatan Penduduk adalah perbandingan dari jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayahnya. Contohnya : Setiap 1 Km2 wilayah dihuni oleh 120 penduduk, jika melebihi batas tersebut menyebabkan terjadinya ledakan penduduk.Ledakan Penduduk adalah peningkatan jumlah penduduk yang terjadi begitu cepat dan secara tiba-tiba di dalam satu wilayah. Singosari memang belum termasuk wilayah yang mengalami peledakan penduduk, namun tidak ada salahnya kalau kita mulai mengantisipasi bersama  agar hal itu tidak terjadi.



Faktor faktor Penyebab Kepadatan Penduduk pada umumnya sebagai berikut :
      1. Faktor Kelahiran
Faktor ini merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap laju pertumbuhan penduduk. Contohnya di Jawa timur, Data Badan Pusat Statistik Pada tahun 1971 jumlah penduduk jawa timur mencapai 25 juta jiwa, pada tahun 1980 meningkat menjadi 29 juta, pada tahun 1990 meningkat menjadi 32 juta, pada tahun 1995 meningkat menjadi 33 juta, pada tahun 2000 meningkat menjadi 34 juta dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 37 juta jiwa. Jika ini pertambahan penduduk ini terus terjadi, akan menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk.
      2. Faktor Iklim dan Tempat Strategis
Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan iklim yang nyaman dan letak tempat yang strategis membuat penduduk beramai-ramai untuk menetap di wilayah tersebut. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka secara perlahan akan menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk.
      3. Faktor Ekonomi
Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan di suatu wilayah menyebabkan penduduk berbondong-bondong untuk menetap di wilayah tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab kepadatan penduduk di suatu wilayah.
      4. Faktor Sosial
Faktor ini menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Penduduk akan senang dengan suatu tempat yang wilayahnya relatif aman. Jika suatu wilayah memiliki kondisi yang relatif tidak aman, maka wilayah tersebut hanya akan ditempati oleh beberapa penduduk saja.

5. Faktor Bencana Alam
Terjadinya musibah berupa bencana alam di suatu daerah dapat mengakibatkan perpindahan penduduk dalam jumlah besar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman hingga keadaan kembali normal. Hal ini memang bisa memicu ledakan penduduk untuk jangka pendek maupun jangka panjang.Misalnya Korban Lumpur Sidoarjo diatas,diperlukan kebijaksanaan untuk menyikapinya. Pemerintah dapat menyiapkan anggaran khusus bencana alam dan juga menyiapkan sebuah lokasi evakuasi yang dilengkapi berbagai fasilitas untuk menjamin kesejahteraan pengungsi demi berjaga-jaga jika terjadi bencana alam sewaktu-waktu.
6. Faktor Krisis Keamanan
Jika terjadi krisis keamanan di suatu daerah baik itu skala regional maupun nasional maka dapat menyebabkan perpindahan penduduk dalam skala besar untuk mencari lokasi aman hingga konflik mereda. Misalnya saat terjadi perang atau pemberontakan. Bisa juga karena terjadinya bentrok antar suku atau etnis. Hal seperti ini banyak terjadi di dunia. Yang terbaik adalah dengan melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang bisa memicu konflik yang mengakibatkan krisis keamanan.
7. Faktor Kayakinan/Agama
Ajaran setiap agama berisi perintah dan larangan demi kebaikan dan keselamatan penganutnya. Ada pensucian suatu tempat atau wilayah dan juga tuntunan untuk menuju tempat tersebut dalam rangka ibadah. Karena itu memang bagian dari ajaran agama maka setiap penganut agama pasti akan berusaha menjalankannya. Memang hal ini bisa menjadi penyebab bertambahnya jumlah penduduk di suatu daerah, namun umumnya hanya bersifat jangka pendek. Yang dibutuhkan adalah kebijakan pemerintah dengan mengikutsertakan para tokoh agama untuk berupaya tetap menjaga kondusifitas wilayah selama berlangsungnya kegiatan ibadah tersebut. Contoh kasusnya, banyak muslim dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.
8. Faktor Adat/Budaya
Adat/budaya juga dapat mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk berpindah ke daerah lain. Adanya sanksi adat ataupun sanksi sosial bagi orang yang tidak mengikuti adat tersebut berupa cibiran atau pengucilan juga menjadi pendorong seseorang untuk tetap menjalankan adat tersebut. Di daerah tertentu seperti di pedesaan hal seperti ini masih banyak terjadi dimana seseorang dituntut untuk merantau mencari penghidupan ke daerah lain seperti perkotaan.
Dalam menyikapi hal ini perlu sosialisasi dari pemerintah kepada tokoh adat untuk mencari jalan tengah. Misalnya seseorang hanya merantau minimal 6 bulan setelah itu ia boleh kembali ke daerah asalnya untuk mengembangkan potensi lokal. Contoh kasusnya adalah budaya merantau dari Minang (Sumatra Barat) dan kebiasaan warga pedesaan untuk merantau ke perkotaan.
9. Faktor Kebijakan Instansi
Baik instansi pemerintah ataupun swasta memiliki kebijaksanaannya masing-masing. Kebijaksanaan itu tentunya bertujuan untuk memberikan manfaat positif. Namun adakalanya kebijakan tersebut malah memberikan dampak yang sebelumnya tidak diharapkan. Misalnya kebijakan sebuah perusahaan swasta yang mengharuskan pegawainya berdomisili di daerah yang masih satu kabupaten dengan letak perusahaan tersebut. Semula tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya karyawan datang terlambat karena alasan transportasi. Namun tanpa disadari jumlah penduduk di Kabupaten tersebut meningkat pesat karena banyak karyawan yang semula berasal dari luar kabupaten terpaksa menetap di kabupaten tersebut.
10. Faktor  Moment Tertentu
Sebuah moment seperti hari raya, tahun baru dan akhir pekan bisa mendorong banyak masa untuk berpindah tempat. Meski biasanya hanya bersifat sementara waktu, namun kegiatan ini bisa berlangsung berulang-ulang setiap kali moment tersebut berlangsung. Karena sifatnya yang sementara tampaknya faktor ini tidak akan berdampak terlalu parah terhadap jumlah penduduk di suatu daerah. Namun demikian pemerintah juga tetap harus memperhitungkannya dan membuat berbagai persiapan untuk menjaga kondusifitas selam berlangsungnya moment tersebut.

Itulah beberapa faktor penyebab kepadatan penduduk. Memang tak selamanya jumlah penduduk yang banyak selalu berdampak negatif. Karena dengan pengolahan kualitas SDM yang baik ditambah kebijakan pemerintah yang tepat maka jumlah penduduk yang banyak dapat memberikan keuntungan tersendiri seperti menambah pemasukan devisa, memperkuat kekuatan suatu negara dan menciptakan suatu masyarakat yang modern.
Namun alangkah baiknya jika populasi penduduk tetap terkontrol pada batasnya sehingga tercipta suasana kondusif dan pemerataan ekonomi di setiap daerah. Itu semua hanya bisa terwujud dengan pemahaman yang benar pada masyarakat dan peran serta pemerintah untuk mengatur penduduknya. Semoga dengan membaca artikel ini kita semua bisa menyadari betapa pentingnya menjaga stabilitas jumlah penduduk di suatu daerah.



Selasa, 12 Desember 2017

Grebeg Maulid Nabi SAW memasuki tahun ke 10


    Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebuah kegiatan rutin tahunan yang di adakan di Dusun Kreweh Desa Gunungrejo, Singosari  menjelang puncak peringatan di bulan Maulud. Tak terasa tahun ini memasuki tahun ke sepuluh alias memasuki 1 dekade. Seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, Grebeg Maulid tahun ini akan berlangsung selama 3 hari , yakni tanggal 15,16 dan 17 Desember 2017 sebagai puncak acara.

    Adapun Susunan jadwal kegiatan  Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H ,Sebagai berikut :

Jum'at 15 Desember 2017 : 
 - Khotimul Qur'an
 - Pembacaan Maulid Simtudduror
 - Ruqyah & gurah massal

Sabtu 16 Desember 2017 :
- Lomba mewarnai dan Tahfidz  tingkat TK
- Lomba Tryout  tingkat SD / MI
- Lomba Banjari

Ahad , 17 Desember 2017
- Karnaval dan pawai ta'aruf
- Khitanan Massal
- Pengajian Umum
- Pembacaan Kitab Dalailul Khoirot

    Sebagai Penutup acara di hari ke-3 ,rencananya akan di hadiri langsung oleh Bupati Malang, H.Rendra Kresna  untuk memberikan sambutan
Tampil sebagai pengisi pengajian Umum adalah :
- KH Hamid Mannan (Kota Malang)
- Buya Muhammad Yusuf (Ang Chai Huat)
- Habib Mustofa Al Aydrus (Tuban)
- Habib Hadi Al Kaaf (Malang)

   Sebagaimana Grebeg Maulid sebelumnya , kemungkinan Acara Puncak akan di pandu langsung oleh KH Ibnu Sulaiman atau yang akrab dipanggil Gus Benu sebagai Tuan rumah kegiatan Grebeg Maulid di atas panggung yang  menghadirkan beberapa Ulama tersebut.

Berikut adalah cuplikan Grebeg Maulid tahun sebelumnya :
  
                     
                     

Kamis, 07 Desember 2017

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Diangkat Menjadi Panglima TNI



 Beberapa hari ini , Media-media Nasional banyak memberitakan bakal majunya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjadi calon tunggal Panglima TNI
  Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.Ip., (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 November 1963; umur 54 tahun)
Tahun 1979 , Hadi menamatkan sekolah di SMPN 7 Malang yang sekarang menjadi SMPN 3 Singosari dan masuk ke SMA Negri Lawang hingga tahun 1982 
 Ungkapan Kebanggaan pun juga berdatangan dari Sekolah tempat mengenyam pendidikan di masa kecilnya

  Dia adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987. Berdasarkan Keputusan Presiden, pada 18 Januari 2017 ia mendapat amanat jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Udara/KSAU. Ia menjadi terkenal setelah membongkar kasus korupsi di Kementerian Pertahanan dan diangkat menjadi Panglima TNI menggantikan Jendral Gatot Nurmantyo yang memasuki masa purnatugas.
      Hadi, merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986, sebelumnya ia menjabat Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) Jokowi di bawah Kementerian Sekretariat Negara. Mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara tersebut akan menggantikan Laksamana Muda TNI Tri Wahyudi Sukarno yang akan menduduki jabatan Komandan Kobangdikal.
Karier Setelah lulus Akademi Angkatan Udara (AAU)

  Tahun 1986, Hadi mengawali kariernya di Skadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Tugas Skadron Udara 4 adalah mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut. Adapun tugas Hadi saat itu adalah menjadi pilot pesawat angkut Cassa.
    Pada tahun 1993, kariernya meningkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. Selepas itu,
    tahun 1996 ayah dua putra itu tidak lagi mengurusi pesawat angkut ringan. Dia berganti memimpin pesawat angkut berat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skadron Udara 32 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
   Tahun 1997 memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarno . Tahun 1998, Hadi menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarno.
   Tahun 1998, ia menjabat sebagai Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI.
   Tahun 1999, menjadi Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto.
   Memasuki tahun 2000 dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto.
   Tahun 2001, Hadi menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I.
   Tahun 2004, Hadi menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara. Berikutnya, dia menjabat sebagai Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh
  Tahun 2006, dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara tahun 2007.
  Tahun 2010, Hadi menduduki posisi sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Setahun kemudian, dia menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara. Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Dua bulan menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013-2015), Komandan Lanud Abdulrachman Saleh.
  Pada Juli 2015, Hadi ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda.
  Pada bulan November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan. Tiga bulan setelah menjabat sebagai Irjen Kemenhan, Hadi terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara, tepatnya 18 Januari 2017 menggantikan Agus Supriatna. Pada masa ini banyak terbongkar kasus korupsi di Kemenhan, antara lain pengadaan pesawat dan helikopter.


   Setelah uji kelayakan dan kepatutan, akhirnya Anggota Komisi I DPR, pada Rabu (6/12/2017), menyetujui Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI. Baru disetujui sebagai calon saja, Hadi sudah mendapat sambutan, langsung diarak meriah oleh anak-anak buahnya di kalangan TNI yang kala itu hadir di DPR.
Komisi I DPR menyetujui calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjadi pengganti Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan dan berlangsung mulus tanpa penolakan.
“Hadi kami nilai memiliki rekam jejak mumpuni dan memiliki kecakapan mengemban tugas Panglima TNI,” kata Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyahari kepada wartawan, usai uji kelayakan dan kepatutan, Rabu (6/12/2017)

Rabu, 06 Desember 2017

Wacana Pemekaran Kabupaten Malang Utara

    

     Menurut isu yang kami dengar, rencana pemekaran wilayah ini sudah lama namun belum teralisasi sampai sekarang. Oleh karena itu sudah saatnya Pemerintah Kabupaten Malang dan Provinsi Jatim untuk melobi ke Pemerintah Pusat agar segera melakukan pemekaran wilayah Malang Utara. Dengan adanya pemekaran wilayah tersebut diharapkan para Investor datang kesini, sehingga pembangunan di Malang Utara lebih maju dan masyarakatnya makmur.
   Pemekaran daerah di Indonesia adalah pembentukan wilayah administratif baru di tingkat provinsi maupun kota dan kabupaten dari induknya. Landasan hukum terbaru untuk pemekaran daerah di Indonesia adalah UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
- Pemekaran adalah sesuatu bagian yang utuh atau suatu kesatuan yang dibagi atau dipisahkan menjadi beberapa bagian yang berdiri sendiri. (Poerwadarminta, 2005).  Jadi dengan demikian daerah/wilayah pemekaran adalah suatu daerah/wilayah yang sebelumnya satu kesatuan yang utuh yang kemudian di bagi atau dimekarkan menjadi beberapa bagian untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya sendiri.
Dalam UU No.23 Tahun 2014 pada Pasal 33 ayat (1) huruf a menyatakan pemekaran daerah berupa pemecahan provinsi atau daerah kabupaten/kota untuk menjadi dua atau lebih daerah baru.-

SETUJUKAH ANDA JIKA MALANG UTARA BERDIRI SEBAGAI KABUPATEN SENDIRI ?



    Dau-Karangploso-Singosari-Lawang-Jabung-Pakis-Tumpang-Poncokusumo
Dari 8 Kecamatan tersebut , Singosari selalu menjadi penyumbang PAD teratas di Kabupaten Malang, begitu juga dalam hal jumlah penduduk. Kecamatan Singosari menempati rangking 1 di wilayah Kabupaten, maka, kunci penting untuk Pemekaran Malang Utara adalah wilayah Singosari .

SILAHKAN ISI POLLING 1, 2, 3 melalui Grup Facebook: >> SINGOSARI <<

Sebagai Gambaran, saat ini Wilayah MalangRaya  terbagi menjadi 3 Wilayah daerah :
Batu ( 3 Kecamatan ) , Malang Kota ( 5 Kecamatan ) Kabupaten Malang ( 33 Kecamatan )
Maka, jika terjadi Pemekaran, MalangRaya nantinya akan ada 4 Wilayah daerah :
Batu ( Bisa jadi 6 Kecamatan )
Kota Malang ( 5 Kecamatan )
Kabupaten Malang Selatan ( 23 Kecamatan )
Kabupaten Malang Utara ( 8 Kecamatan )
 

Dari Hasil P{olling di Grup Medsos, Kami mendapatkan hasil bahwa 90% rata" warga Singosari Mendukung jika Malang Utara berdiri sebagai Kabupaten.

========
Alternatif :
Jika belum siap terjadi pemekaran wilayah, maka Ada beberapa masalah yang harusnya diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Malang, seperti :
1.Kemudahan pelayanan administrasi
Selama ini, banyak keluhan dari warga Kabupaten Malang yang letaknya cukup jauh dari Kepanjen sebagai wilayah pusat administrasi. Untuk sekedar mengurus KTP , KK dan pengurusan masalah Hukum ( Tilang, Sidang , Perceraian dll ) dan beberapa Perijinan lain harus menempuh jarak yang cukup jauh.
Sudah sepantasnya dibangun kantor pelayanan publik khusus yang harusnya mudah dijangkau oleh masyarakat Malang Utara.
2.Pembangunan Fasilitas Umum seperti Stadion
Tempat seperti ini penting keberadaannya untuk mengakomodir kegiatan warga di wilayah Malang Utara. Kita tahu, Batu mempunyai 2 stadion, Malang Kota memiliki stadion Gajahyana dan GOR Ken Arok, Malang Selatan memiliki Stadion Kanjuruhan. Sedangkan Malang Utara belum ada, sehingga ketika warga membuat kegiatan yang cukup besar ( misalnya Singosari Lampion Festival kemarin) bisa mengganggu kelancaran lalu lintas di Jalan" Utama.
3. Silahkan Anda tambakan Usulan dikolom komentar .

Selasa, 28 November 2017

Sejarah Singosari dari tahun ke tahun


 Candi Singosari


       Mencari kebenaran informasi  tentang  Singosari, bagaikan mencari jarum dalam jerami.Bagaimana tidak, literatur satu dan yang lain sering tidak nyambung. Maka, Khusus untuk Arsip ini, kami akan perbaharui jika ada informasi baru yang disertai data valid.
       Dikarenakan beberapa informasi kurang nyambung dengan informasi lainnya, maka cara penulisan akan kami atur berdasarkan lini waktunya, mudah-mudahan ini akan bermanfaat untuk kita semua.
    Beberapa Literatur dan bukti sejarah Mengenai tulisan ini  juga menjadi acuan penting  seperti  Foto"  artefak ,  Negara Kertagama , Serat Pararaton  yang kami dapatkan juga lewat online dari berbagai sumber.


artefak  Negara Kertagama

- 1191-1922. Ken Arok menjadi akuwu di Tumapel dan berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri yang waktu itu di perintah oleh Raja Kertajaya.
-1222 Kerajaan Singhasari lahir  dengan raja pertamanya Sri Ranggah Rajasa Amurwabhumi. yang dikenalkan oleh serat pararaton sebagai Ken Arok
.   Dengan begitu, anak cucunya yang selanjutnya memerintah Singasari disebut Dinasti Rajasa.



-1222-1247 -  Ken Arok Naik tahta menjadi Raja pertama di Kutaraja yang kemudian bernama Singhasari.
-1247-1248 - Anusapati naik tahta menggantikan Ken Arok
-1248-1268 - Wisnuwardhana naik tahta menjadi raja
-1255  Dibuatnya Prasasti Mulamalurung  yang menceritakan tentang struktur politik Singasari
 Prasasti Mulamalurung
-1268 Wisnuwardhana Meninggal  dan Kertanegara pun naik tahta  menggantikannya

Sebagai raja, Kertanegara bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dia bercita-cita untuk mempersatukan semua wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Singhasari.


-1275  Ekspedisi Pamalayu. Kertanegara mengirim utusan dan pasukan ke Melayu. Pengiriman utusan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan dengan Kerajaan Melayu, sekaligus untuk merebut jalur perdagangan di Selat Malaka guna membendung Kerajaan Sriwijaya.

Kertanegara menganggap bahwa penguasaan Selat Malaka sangat diperlukan untuk menahan kemungkinan adanya serangan dari Mongol yang saat itu diperintah oleh Kaisar KubilaiKhan.


- 1280, 1281, dan 1286 .Kaisar Kubilai Khan saat itu memang sedang giat memperluas kerajaannya. Berkali-kali ia mengirim utusan kepada Kertanegara agar tunduk pada kekuasaan Mongol.

-1289 ,Kubilaikhan  kembali mengirim utusan yang bernama Meng Chi. Kertanegara yang biasanya menolak baik-baik permintaan Kubilai Khan, kali itu merasa marah sekali.

Surat Kubilai Khan yang dibawa Meng Chi dirobek-robek, kemudian utusan tersebut dipotong kedua telinga dan hidungnya, serta rambutnya digunduli. Di kepala Meng Chi, ditulisnya surat balasan yang menyatakan bahwa ia tak akan pernah takluk pada raja mana pun.
Kubilai Khan sangat marah sekali atas perlakuan Kertanegara pada utusannya. Dia langsung mengirim ribuan pasukan ke Pulau Jawa.

-1292 pasukan Kubilaikhan tiba di Jawa , Kertanegara telah wafat karena terjadi pemberontakan Kediri yang dipimpin Jayakatwang.

Namun pada saat terjadi pemberontakan, seorang menantu Kertanegara yang bernama Raden Wijaya melarikan diri ke Madura dan meminta perlindungan Bupati Madura Arya Wiraraja. Dengan bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya berhasil membentuk pasukan.  Kemudian, begitu mengetahui bahwa pasukan Mongol telah tiba di Jawa, maka Raden Wijaya pun menggunakan muslihatnya. Kepada pasukan Mongol, dikatakannya bahwa Jayakatwang adalah raja Singasari yang mereka cari.

Pasukan Mongol pun menyerang istana Singasari yang telah dikuasai Jayakatwang dan berhasil. Sehingga berakhirlah kekuasaan Jayakatwang di Singhasari.

-1293 .Raden Wijaya Mendirikan Kerajaan Majapahit.
   Kejayaan Majapahit terjadi saat masa pemerintahan Prabu Hayamwuruk dan Patihnya yang terkenal Gajah Mada  dengan sumpah Palapa nya

-1365. Mpu Prapanca membuat Karya Kakawin  Negarakertagama
-1478 . Majapahit mengalami kemunduran
-1514 . Rui de Brito (Gubernur Portugis Malaka) membuat laporan pada Raja Manoel  Bahwa di Pulau Jawa  ada 2 Raja . Raja Sunda dan Raja Jawa.

-1518-1521. Berangsur-angsur terjadi pergeseran politik Kekuasaan dari Majapahit ke Demak yang di pimpin oleh Adipati Unus ( Putra Raden Patah)
  ---sumber : Majapahit 1478

- 1803 . Lewat laporan kepurbakalaan, Nicolaus Engelhard, seseorang Gubernur Pantai Timur Laut Jawa. dia mengatakan tentang reruntuhan candi di wilayah dataran tandus di Malang.
       Ketika memberikan laporan kepada atasannya, ia mengatakan ada dua alasan pemindahan arca di situs tersebut. Pertama, candi tak lagi menjadi obyek pemujaan. Kedua, banyak bagian candi yang rusak dan ia berusaha untuk menyelamatkan situs arkeologi itu.

Beberapa Arca Penting yang diambil Engelhard waktu itu :
 Patung Ganesha duduk kini ada Di Belanda
Patung Lembu Nandi Kini ada di Belanda
Arca Bhairawa Kertanegara

Patung Airlangga

-1811-1815 . Raffles dengan nama lengkap Sir Thomas Stamford Bingley Raffles  berkebangsaan Inggris, Sebagai Gubernur Letnan 'sisipan' Pemerintah Inggris, dia mengunjungi beberapa reruntuhan bangunan era Hindu Budha pada masa pemerintahannya  antara tahun 1811-1816.
 Sedikit banyak dia mempunyai jasa mengangkat Jawa secara komprehensif  ke dalam lingkup pengetahuan tingkat Dunia lewat tulisannya yang di bukukan dalam >>" The History Of Java" <<

-1825-1830 Terjadi Perang Diponegoro,  Kiai Chamimuddin  yang pernah menjadi laskar Diponegoro masuk wilayah Singosari sekitar tahun 1830-1835
-1850  Pondok Pesantren Pertama di Singosari dibangun oleh Kyai Chamimuddin .
setelah Mbah Chamimuddin berpulang, pemangku ponpes dan masjid adalah Mbah Kyai Thohir.


- 1894 Kakawin Negarakertagama diselamatkan oleh J.L.A. Brandes, seorang ilmuwan Belanda yang mengiringi ekspedisi KNIL di Lombok., menyelamatkan isi perpustakaan Raja Lombok di Cakranagara sebelum istana sang raja akan dibakar oleh tentara KNIL.

Jan Laurens Andries Brandes





-1901.  Komisi Arkeologi Belanda melaksanakan pennelitian ulang serta penggalian.




-1934-1937  Departemen Survey Arkeologi Hindia Belanda Timur merestorasi  Candi Singosari




     Dan sejak saat itu, Candi SIngosari tidak mengalami perubahan besar, kecuali informasi arca" yang hilang di sekitar Candi hingga saat ini

Senin, 27 November 2017

Catatan Raffles tentang Singosari

Sebelum membahas catatannya tentang Singosari, ada baiknya kita mengenal siapakah Raffles ini ?


         Raffles dengan nama lengkap Sir Thomas Stamford Bingley Raffles lahir pada tanggal 6 Juli 1781 di lepas pantai Jamaica dan meninggal pada tanggal 5 Juli 1826 di London, Inggris. Pada tahun 1795, Raffles mendapat pekerjaan pertamanya di East India Company (EIC) sebagai pegawai di perusahaan tersebut. Atas kerja kerasnya, pada tahun 1804 Raffles dipindahkan ke Penang (kemudian Prince of Wales) dan dipromosikan sebagai Asisten Sekretaris Kepresidenan untuk wilayah Malaysia.
        Kepiawaiannya dalam memerintah di daerah Malaysia dan pemahaman berbahasa Melayu membuat Raffles ditunjuk sebagai penerjemah bahasa Melayu oleh pemerintahan Inggris. Pada tahun 1811, ia ditunjuk Inggris untuk menjadi Gubernur Letnan di Jawa 
        Sebagai Gubernur Letnan 'sisipan' Inggris, dia mengunjungi beberapa reruntuhan bangunan era Hindu Budha pada masa pemerintahannya  antara tahun 1811-1816. Sedikit banyak dia mempunyai jasa mengangkat Jawa secara komprehensif  ke dalam lingkup pengetahuan tingkat Dunia lewat tulisannya yang di bukukan dalam " The History Of Java"




Baca juga >>    -  Nasib ArtefakPeninggalan Singosari
                          -  Foto " Singosari Jaman Belanda

Untuk arsip History Of Java bisa di >> download DISINI 
 
    Bersama asistennya dia mengumpulkan banyak data mengenai Flora & Fauna, Bahasa , Kesenian, hingga sejarah pulau tersebut .
   Raffles menyimpulkan  bahwa penduduk Jawa pada jaman kuno sudah memiliki peradaban yang sangat tinggi, dan di masa-masa selanjutnya mengalami penurunan.
sebagian catatan perjalanannya saat mengunjungi Singhasari adalah sebagai berikut :
.-..." Pertama tama kami melanjutkan perjalanan dari Pasuruan menuju Lawang dengan menunggangi kuda-kuda kami di dekat reruntuhan benteng yang untuk beberapa waktu bertahan menghadapi serangan Belandaketika mereka berusaha menguasai distrik-distrik ini
      Agak jauh dari situ, di antara Lawang dan Malang, kami ditunjukkan tempat pertempuran yang terkenal itu berlangsung. Keluarga bupati yang berkuasa saat ini ditunjuk pertama kali karena sumbangsih yang mereka berikan dalam peperangan tersebut. Jalan raya dari Pasuruan ke Lawang sebagian besar melalui daerah hutan yang menurut pengamatan kami didominasi oleh pohon beringin.
      Keesokan harinya kami mengunjungi reruntuhan SingaSari, terletak hanya beberapa langkah saja dari pintu masuk hutan jati yang berada sekitar 4 mil dari Lawang dan berada di sebelah kanan jalan menuju Malang. Obyek pertama yang menarik perhatian kami adalah reruntuhan candi. Candi tersebut merupakan bangunan berbentuk kotak, dengan sebuah pintu masuk di bagian baratnya; tinggi bangunan tersebut saat ini mungkin sekitar 30 kaki. Di atas pintu masuk terdapat sebuah kepala besar berwajah buruk dan tampaknya sebuah hiasan serupa juga terdapat di setiap sisi bangunan tersebut, tepat di atas ceruk-ceruk yang masih selaras dengan pintu masuk di bagian barat. Pada salah satu ceruk tersebut kami melihat sebuah patung yang terbaring rata dengan tanah serta tak berkepala. Pada ceruk lain di mana terdapat sebuah lapik kosong, menurut informasi yang kami dapat, Mr. Engelhard telah membawa pergi patung yang berada di ceruk itu. Di tempat seharusnya ceruk ketiga berada, batu-batunya telah dibongkar dan adanya sebuah lubang galian dalam di sana tidak hanya memperburuk penampilan bangunan itu, tetapi juga membuat kerusakan parah pada sisi bangunan. Kerusakan ini juga diakibatkan oleh ulah kaki tangan Mr. Engelhard.
      Begitu memasuki candi, di mana kami harus menapaki undakan batu yang tampaknya dulu digunakan sebagai anak tangga, kami melihat sebuah lubang galian dalam dan sebuah batu persegi besar yang kelihatannya tercabut dan tergeletak pada satu sisi di tanah. Kami memerintahkan agar lubang itu diisi kembali dan batu itu dikembalikan ke tempatnya semula. Ada sebuah lubang berbentuk lingkaran yang menembus tepat di tengah-tengah batu tersebut. Apakah ini berarti batu itu dulu digunakan sebagai altar, sebagai lapik untuk sebuah patung atau sebuah yoni , kami sendiri tidak tahu pasti.
        Di daerah yang tidak ada bangunannya, pada bagian reruntuhan yang dulu tampaknya merupakan sebuah teras bawah, kami melihat dua buah patung penjaga, dengan gada di tangan mereka yang disandarkan di bahu. Wajah mereka benar-benar sudah rusak dan bentuk mereka sangat kasar. Kami dapat dengan mudah menemukan kesamaan mereka dengan patung-patung penjaga di Brambanan (Prambanan). Akan tetapi, tinggi patung-patung ini tidak lebih dari 3 kaki.
        Peralatan, hiasan dan gaya candi ini secara umum tidak terlalu berbeda dengan candi-candi megah di Brambanan; ukiran dinding dan cetakan batuannya tidak kalah kaya dan dibuat sama halusnya dengan yang di Brambanan. Bentuk luar bangunan boleh berbeda, tetapi ceruk, atau ruangan dalam, tampaknya memiliki pedoman yang sama. Tidak ada lubang agar cahaya bisa masuk dari atas.
        Melanjutkan perjalanan singkat lebih jauh ke dalam hutan, kami menemukan beberapa patung tokoh mitologi Hindu dalam kondisi yang masih sangat baik dan dibuat dengan sangat teliti lebih dari apapun yang pernah kami lihat sebelumnya di pulau ini. Di bagian tengah, tanpa mendapatkan perlindungan dari cuaca, terdapat Nandi si banteng dalam keadaan yang masih cukup baik, kecuali untuk tanduknya. Patung ini memiliki panjang lebih dari 5,5 kaki, dalam kondisi baik dan dibuat dengan keahlian tinggi juga proporsi yang sempurna.
          Dekat dengan patung banteng itu dan tidak jauh dari sebuah pohon, terdapat sebuah patung Brahma yang sangat indah. Keempat kepala masih dalam keadaan sempurna, kecuali pada satu kepala yang kehilangan hidungnya. Patung ini memiliki ornamen sangat banyak dan mengenakan pakaian yang lebih meriah dari biasanya…
        Pada jarak yang agak jauh sekitar 100 yard dari lokasi ini, kami menemukan sebuah patung Ganesa yang luar biasa dalam ukuran raksasa, dibuat dengan sangat teliti dan dalam kondisi sangat baik. Lapik tempatnya berada dikelilingi oleh tengkorak manusia dan tampaknya tengkorak-tengkorak ini tidak hanya digunakan sebagai anting-anting, tetapi juga digunakan untuk menghias semua bagian yang bisa mereka hias. Kepala dan belalai patung ini sangat mirip dengan kepala dan belalai gajah asli. Patung itu kelihatannya didirikan di atas sebuah panggung yang terbuat dari bat. Dari beberapa batu yang berserakan di sekitarnya bisa saja dulu patung ini ditempatkan di dalam sebuah ceruk atau candi.
        Lebih masuk ke dalam hutan, tidak jauh dari sana, kami menemukan sebuah patung raksasa yang lain. Patung ini memiliki tanda yang sama dengan patung penjaga yang ada di Brambanan. Patung ini jatuh telungkup pada pintu masuk teras batu yang ditinggikan. Namun, orang-orang telah menggali dan menyingkirkan tanah di sekeliling patung tersebut sehingga kami bisa memeriksa wajah dan bagian depan patung ini dengan lebih jelas. Patung ini memiliki panjang 12 kaki dan lebar bahu 9,5 kaki dengan dasar sepanjang 9 dan 5 kaki serta dipahat dari satu batu utuh besar. Patung ini dibuat seakan-akan sedang duduk bersimpuh, dengan kedua telapak tangan memegang lututnya, tetapi patung ini tidak memiliki gada meskipun bisa jadi gada itu dicuri. Ekspresi mukanya sangat jelas dan hidungnya pun mancung. Namun, figur ini, begitu juga mulut dan dagunya, telah rusak akibat ulah orang.
        Patung ini tampaknya jatuh dari teras tinggi yang tidak jauh dari situ. Teras yang saat ini sudah berupa reruntuhan ini memiliki ketinggian sekitar 18 kaki dan terbuat dari batu, di mana lempeng batuan besar berukuran panjang 5 kaki dengan lebar 4 kaki serta tebal 3 kaki menyusun bagian atas teras ini. Tidak lama kemudian kami menemukan patung kedua dengan ukuran sama tidak jauh dari situ; tidak diragukan lagi bahwa patung-patung ini adalah penjaga pintu masuk candi-candi ini.
          Setelah mengunjungi semua yang bisa diselidiki di sekitar Singasari, kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Malang, sejauh 13 pal dari Lawang, dan pada malam hari kami mengunjungi reruntuhan Supit Urang, biasanya disebut Kotah Bedah (Bedah Kuta) atau benteng yang ditinggalkan. Situs ini digunakan sebagai perlindungan terakhir para pengungsi dari Majapahit.
       Dinding benteng ini terdiri dari batu bata dan bagian dasarnya dapat ditelusuri dengan mudah. Kami mengelilingi sisi-sisinya, dan sejauh yang dapat kami perkirakan, kelilingnya tidak kurang dari dua mil. Benteng ini merupakan figur yang berbeda dari biasanya, letaknya kokoh dalam posisi di pertemuan antara dua sungai yang mengalir mengelilingi 3-4 dinding. Kedalaman dari dinding ke sungai sekitar 50-100 kaki dan di beberapa tempat lebih dalam lagi. Sebuah parit yang dalam dialirkan dari sebuah sungai ke arah sungai yang lain, yang dapat dengan mudah diatur dengan menutup aliran dari sungai. Lebarnya sekitar 75 kaki dan kedalamannya tidak kurang dari 50 kaki. Keadaan saat ini tidak diragukan lagi telah tertimbun, dan bahkan di beberapa bagiannya telah ditanami. Tampak beberapa tempat pemukiman dengan dinding dan sistim bercocok tanam yang baik, terutama tembakau.
Keesokan harinya kami melanjutkan untuk mengunjungi reruntuhan di Kedal dan Jagu, jaraknya sekitar 7 mil, yang terakhir hampir 4 mil dari Malang, menuju ke arah tenggara. Di Kedal terdapat sisa-sisa sebuah candi yang sangat indah dari batu, tingginya sekitar 35 kaki. Bangunan itu disangga seekor singa di setiap pilar dari empat pilar yang ada dan juga pada tangga pintu masuk. Di bagian tengah pada tempat yang lebih rendah, antara singa-singa itu, terdapat patung dalam bentuk relief di dinding. Hasil cetakan pahatan di dinding ini mempunyai gaya yang sama dengan yang ditemukan di Brambanan dan Boro Bodo, tetapi masih lebih indah. Bangunan ini dikelilingi dinding dan di bagian depan terdapat teras. Kamar-kamarnya mempunyai bentuk yang sama dengan candi-candi di Jawa. Di atas pintu masuk terdapat kepala gorgon, dan kamarnya sendiri berupa lubang yang dalam. Tidak ada patung Hindu atau jejak-jejak mitologi Hindu, kecuali singa-singa itu, dan patung-patung dalam relief yang telah disebutkan di atas. Semua ini ditampilkan lagi dalam bentuk yang sama, tetapi mempunyai perbedaan dalam perlengkapannya. Di salah satu dari tiga sisinya terdapat ular naga besar melilit di atas kepala, ekornya dipegang di tangan kanan, dan tangan lainnya memegang kendi, dengan kepala ular mencapainya, yaitu di bagian kepala patung, dan pada bagian yang lain terdapat patung wanita yang bersandar pada kepala seekor ular naga. Candi ini juga diselimuti lebatnya hutan. Di Jagu, kami menemukan reruntuhan dalam jarak beberapa yard masuk ke dalam hutan, tetapi bangunan ini tampaknya mempunyai ukuran lebih besar daripada candi-candi lainnya. Dasar bangunan utama lebih besar daripada candi-candi lain yang pernah kami kunjungi di bagian barat pulau, dan di sana terdapat dua atau tiga teras bertingkat , tetapi atapnya dan bagian belakang bangunan telah hilang. Di belakang reruntuhan dan pada titik yang sama telah roboh, dan terdapat sebuah patung Hindu yang rapuh. Bagian dasar patung ini masih utuh dan tergeletak di dekatnya. Kepalanya telah dibawa ke Malang beberapa tahun lalu oleh orang-orang Belanda. Pada bagian belakang, kami menemukan sebuah prasasti dalam huruf Dewanagari, dan oleh orang Sepoy yang menemani kami menyatakan bahwa itu adalah tulisan Sanskrit. Karakter di tiap sisinya sangat berbeda, tetapi bagian yang ada di belakang kepala telah terhapus. Bangunan ini mempunyai banyak ornamen yang merupakan hasil pahatan, dan berbagai rangkaian cerita pertempuran antara angkatan perang manusia dan angkatan perang raksasa. Patung-patung ini diukir dengan kasar dan tidak proporsional, tetapi secara umum kekayaan ini lebih berpengaruh daripada gaya ornamen Boro Bodo. Di tempat ini berbagai prosesi dan sikap perilaku diceritakan dalam bagian-bagian yang berbeda, tetapi kami tidak dapat mengamati sosok lain atau objek pengorbanan lain yang sesuai di sepanjang hiasan dinding yang terdapat di sana. Kami banyak menemukan burung-burung dan binatang buas dalam berbagai diskripsi yang saling berhubungan. Di salah satu bagian terdapat sebuah pohon palem di antara dua ekor domba yang saling berdekatan, dan di sisi lain terdapat seekor babi hutan yang bentuknya sampurna, terutama sebagai benda yang menyertai pengorbanan. Pada jarak yang tidak terlalu jauh dari bangunan utama, katakanlah seratus yard, berdiri reruntuhan yang kelihatannya mempunyai teras yang ditinggikan hingga sekitar 20 kaki. Di salah satu sisi kita harus mendaki dengan tangga batu yang bentuknya masih baik. Sebelum meninggalkan Malang, kami mengambil sket dari dua patung yang diambil dari depan dan juga patung seorang laki-laki aneh dengan rambut terikat. Di Malang, kami menerima dari Tumenggung sebuah kotak kayu segi empat berisi sebuah lingam emas. Tiga bulan sebelumnya, sebuah kotak di bawah tanah ditemukan oleh seorang petani ketika menggali batu untuk digunakan sebagai tungku. Lingam itu masih dalam keadaan utuh dengan dua batu kecil berwarna merah, seperti ruby. Salah satu hilang sebelum diberikan kepada saya, sedang batu yang lain akan kami pelajari."......-


Tidak hanya tulisan, beberapa file gambar sketsa tangan  juga kami dapatkan :

 Candi Singosari
  Candi Distrik Karang lo  (sumber : singosari.info)
 Peta Lokasi reruntuhan  Candi Singosari

Arca yang diambil oleh Engelhard ( orang Belanda)

Sumber:
The History of Java – Sir Thomas Raffles
Jawa Tempo Doeloe – James R. Rush