Sabtu, 10 Februari 2018
Koramil Singosari Berhasil Gagalkan Pelaku Curanmor, Satu Pelaku Masih Bocah
Koramil 0818/26 Singosari berhasil
menggagalkan pelaku pencurian kendaraan bermotor roda empat, di Asrama
Koramil Singasari, Jalan Simpang Wijaya, Kelurahan Pagentan, Kecamatan
Singosari, Kamis (8/2) malam.
Salah satu pelaku berinisial AF (15) warga Dusun Ngranggung, Desa Sukoharjo, Kecamatan Sleman, Yogyakarta, diamankan petugas.
Komandan Koramil (Danramil) 0818 /26 Singosari Kapten Arm. Abdul Kodir saat dihubungi menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap pelaku curanmor yang masih di bawah umur.
Awalnya, pelaku AF bersama ketiga temannya, sekitar pukul 22.30 WIB, berupaya melakukan pencurian mobil di rumah Bambang Sujatmiko (46) warga Jalan Anjasmoro, Desa Turirejo, Kecamatan Lawang yang diparkir di pinggir jalan Simpang Wijaya Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari (depan rumah Dinas Koramil Singosari).
Kodir menjelaskan, bahwa mobil jenis Daihatsu Zebra bernomor polisi L 1346 VE ini milik Serda Bambang Sujatmiko yang merupakan anggota Koramil Tirtoyudo.
“Saat gerombolan maling kendaraan ini berusaha membawa lari mobil tersebut, ulah mereka diketahui oleh Safiah Wardah Kamila (istri dari Serda Bambang) yang sontak berteriak maling dan didengar anggota piket Koramil Singosari yaitu Serda Dewa dan Sertu Paiman, tak lama mereka langsung menangkap AF, saat itu sedang berada di dalam mobil yang hendak di jalankan,” jelas Kodir.
Akan tetapi, lanjut Qodir, tiga pelaku lain berhasil melarikan diri, sedangkan satu pelaku AF mengalami nasib sial karena tertangkap, dan AF pun diserahkan ke Mapolsek Singosari.
Salah satu pelaku berinisial AF (15) warga Dusun Ngranggung, Desa Sukoharjo, Kecamatan Sleman, Yogyakarta, diamankan petugas.
Komandan Koramil (Danramil) 0818 /26 Singosari Kapten Arm. Abdul Kodir saat dihubungi menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap pelaku curanmor yang masih di bawah umur.
Awalnya, pelaku AF bersama ketiga temannya, sekitar pukul 22.30 WIB, berupaya melakukan pencurian mobil di rumah Bambang Sujatmiko (46) warga Jalan Anjasmoro, Desa Turirejo, Kecamatan Lawang yang diparkir di pinggir jalan Simpang Wijaya Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari (depan rumah Dinas Koramil Singosari).
Kodir menjelaskan, bahwa mobil jenis Daihatsu Zebra bernomor polisi L 1346 VE ini milik Serda Bambang Sujatmiko yang merupakan anggota Koramil Tirtoyudo.
“Saat gerombolan maling kendaraan ini berusaha membawa lari mobil tersebut, ulah mereka diketahui oleh Safiah Wardah Kamila (istri dari Serda Bambang) yang sontak berteriak maling dan didengar anggota piket Koramil Singosari yaitu Serda Dewa dan Sertu Paiman, tak lama mereka langsung menangkap AF, saat itu sedang berada di dalam mobil yang hendak di jalankan,” jelas Kodir.
Akan tetapi, lanjut Qodir, tiga pelaku lain berhasil melarikan diri, sedangkan satu pelaku AF mengalami nasib sial karena tertangkap, dan AF pun diserahkan ke Mapolsek Singosari.
sbr : malangvoice
Minggu, 04 Februari 2018
Wisata Bukit Budugasu
Bagi anda yang suka jalan" wisata di alam terbuka dengan track yang penuh tanntangan, bukit Budugasu adalah pilihan yang bagus. terletak di sebelah barat kebun teh Wonosari. Netizen sudah banyak yang berkunjung kesana, selfie" dan memviralkannya lewat medsos. Tempat itu memang menawarkan pesona keindahan pemandangan sejauh mata
memandang.
Begitu menaiki bukit tersebut, maka suasana khas pegunungan tampak hadir di depan mata Anda. Selain penampakan Gunung Arjuno yang begitu megah, hamparan padang sabana hijau bakal memanjakan penglihatan Anda. Ada pula hamparan kebun teh yang hijau di sebelah barat. Pemandangan di tempat ini saat malam hari pun cukup menawan, terutama di kala bulan purnama.
Meski masyarakat sekitar memberinya nama Bodog Asu, namun salah satu wisata anyar di Malang bagian utara ini memiliki banyak sebutan. Ada yang menyebut Budukasu, Buduk Asu, atau pun Budug Asu.
Awalnya, Bukit Budug Asu yang baru-baru ini dikelola warga setempat tersebut hanya menjadi jujugan bagi kalangan motor crosser atau offroader sebagai jalur utama di kaki Gunung Arjuna. Namun, seiring waktu berjalan, karena makin banyaknya crosser dan offroader yang datang, kemudian menginspirasi warga setempat untuk membuat spot foto dan beberapa fasilitas lainnya. Alhasil, sekarang ini bukan hanya para penggemar olah raga outdoor race saja yang jadi pengunjung bukit itu, melainkan juga para pecinta fotografi, termasuk mereka yang doyan selfie.
Bukit Budug Asu ini memiliki sebuah gardu pandang yang menjadi tempat wajib untuk melakukan sesi foto. Uniknya, gardu pandang tersebut berbentuk kepala srigala yang menjadi ikon tempat ini. Selain itu terdapat pula fasilitas toilet bagi pengunjung yang membutuhkannya.
Lokasinya yang berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut membuat tempat ini memiliki suasana yang begitu sejuk. Tentu saja hal itu membuat Bukit Budug Asu cocok juga bagi para pendaki gunung pemula dan mereka yang doyan berkemah.
Belum banyak yang tahu keberadaan wisata baru ini, kecuali para crosser dan offroader saja yang sering ke sini. Untuk mencapai tempat ini janganlah berharap pada GPS, karena memang lokasinya belum teridentifikasi oleh google maps. Karenanya, silakan Anda tanya kepada petugas atau warga yang ada di Agrowisata Kebun Teh.
Untuk menuju ke Bukit Budug Asu Anda harus menempuh perjalanan yang cukup menantang. Yang jadi tantangan tak lain dan tak bukan adalah kondisi jalan menuju lokasi yang kurang bagus, karena belum beraspal, licin, berkubang lumpur, dan berbatu. Solusinya, Anda bisa mengandalkan sepeda motor khusus cross. Perjalanan naik ke atas bukit membutuhkan waktu tempuh sekitar 2,5 jam, sedangkan turunnya sekitar 1.5 sampai 2 jam.
Begitu menaiki bukit tersebut, maka suasana khas pegunungan tampak hadir di depan mata Anda. Selain penampakan Gunung Arjuno yang begitu megah, hamparan padang sabana hijau bakal memanjakan penglihatan Anda. Ada pula hamparan kebun teh yang hijau di sebelah barat. Pemandangan di tempat ini saat malam hari pun cukup menawan, terutama di kala bulan purnama.
Meski masyarakat sekitar memberinya nama Bodog Asu, namun salah satu wisata anyar di Malang bagian utara ini memiliki banyak sebutan. Ada yang menyebut Budukasu, Buduk Asu, atau pun Budug Asu.
Awalnya, Bukit Budug Asu yang baru-baru ini dikelola warga setempat tersebut hanya menjadi jujugan bagi kalangan motor crosser atau offroader sebagai jalur utama di kaki Gunung Arjuna. Namun, seiring waktu berjalan, karena makin banyaknya crosser dan offroader yang datang, kemudian menginspirasi warga setempat untuk membuat spot foto dan beberapa fasilitas lainnya. Alhasil, sekarang ini bukan hanya para penggemar olah raga outdoor race saja yang jadi pengunjung bukit itu, melainkan juga para pecinta fotografi, termasuk mereka yang doyan selfie.
Bukit Budug Asu ini memiliki sebuah gardu pandang yang menjadi tempat wajib untuk melakukan sesi foto. Uniknya, gardu pandang tersebut berbentuk kepala srigala yang menjadi ikon tempat ini. Selain itu terdapat pula fasilitas toilet bagi pengunjung yang membutuhkannya.
Lokasinya yang berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut membuat tempat ini memiliki suasana yang begitu sejuk. Tentu saja hal itu membuat Bukit Budug Asu cocok juga bagi para pendaki gunung pemula dan mereka yang doyan berkemah.
Belum banyak yang tahu keberadaan wisata baru ini, kecuali para crosser dan offroader saja yang sering ke sini. Untuk mencapai tempat ini janganlah berharap pada GPS, karena memang lokasinya belum teridentifikasi oleh google maps. Karenanya, silakan Anda tanya kepada petugas atau warga yang ada di Agrowisata Kebun Teh.
Untuk menuju ke Bukit Budug Asu Anda harus menempuh perjalanan yang cukup menantang. Yang jadi tantangan tak lain dan tak bukan adalah kondisi jalan menuju lokasi yang kurang bagus, karena belum beraspal, licin, berkubang lumpur, dan berbatu. Solusinya, Anda bisa mengandalkan sepeda motor khusus cross. Perjalanan naik ke atas bukit membutuhkan waktu tempuh sekitar 2,5 jam, sedangkan turunnya sekitar 1.5 sampai 2 jam.
Langganan:
Postingan (Atom)