Rabu, 28 September 2016

Ada Lion Gate di Candi Jago, Seperti Logo Romawi dan Yunani


Ada banyak hal yang belum diketahui tentang sejarah Kerajaan Singhasari. Salah satu yang belum terungkap dan sering dijadikan perdebatan adalah asal kata Singhasari. Banyak orang yang bilang bahwa singha itu berasal dari kata singgasana. Namun, sebagian lain mengatakan bahwa singha itu adalah singa, hewan raja hutan.


Semua polemik itu tampaknya akan muncul lagi dalam Singhasari Literasi Festival yang bakal dihelat mulai Kamis (29/9/2016) hingga Sabtu (1/10/2016) mendatang di Hotel Solaris, Singosari.
Budayawan Bali Ngurah Paramartha merupakan salah satu yang mengatakan, singhasari itu berasal dari kata singa. Salah satu bukti yang didapatkannya adalah ditemukannya relief kala yang berasal dari dua kepala singa. Bila dua kepala singa itu disatukan, maka akan membentuk kala.

Relief dua singa tersebut, jelas Ngurah, ditemukannya di kompleks Candi Jago, Tumpang. "Saya menemukan relief dua singa ini di dekat toilet Candi Jago. Relief dua singa ini seperti lion gate (pintu singa)," kata Ngurah.
Budayawan dari Bali Ngurah Paramartha banyak menemukan kesamaan budaya antara Singhasari dengan Singaraja

Dengan adanya relief ini, dia menyatakan, bahwa Singhasari ini mempunyai logo yang sama dengan kebudayaan-kebudayaan tua lainnya. Ngurah lantas menyebut bahwa budaya tua yang menjadikan dua singa sebagai lambang di antaranya adalah Romawi, Yunani, Makedonia, dan Mesopotamia.

Singa sendiri di bahasa Jawa Kuno dan Sansekerta disebut dalam beberapa kata. Di antaranya adalah singha sendiri. Juga ada kata kesari, ugra, maruli, dan singa dawala. Nama-nama yang mempunyai arti singa ini sering dipakai oleh raja Jawa maupun Bali sebagai gelar.

Budayawan dari Bali Ngurah Paramartha banyak menemukan kesamaan budaya antara Singhasari dengan Singaraja
 
Misalnya Sri Kesari Warmadewa, raja Bali Dwipa yang merupakan leluhur para raja Kadiri.
Selain itu ada juga Ugra Sena Warmadewa, turunan Kerajaan Mataram Hindu yang menjadi raja di Bali Dwipa. Juga ada Mahisa Cempaka yang bergelar Nara Singhamurti, keturunan Ken Arok yang akhirnya melanglang buana hingga ke Peru. Ingin tahu kisahnya Nara Singhamurti sampai ke Peru, ikuti saja Singhasari Literasi Festival. Semuanya akan diungkap dan dibeber dengan bukti dan data.
Demikian juga akan diungkapkan apakah Singhasari mempunyai hubungan dengan negara-negara tua lainnya yang sama-sama mempunyai lambang dua singa seperti Romawi, Yunani, Mesopotamia, dan Makedonia? Semuanya akan terjawab dalam Singhasari Literasi Festival.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar